Rabu, 15 Februari 2017

Penyebab Bunyi Decit Pada Rem

Apakah yang dimaksud dengan rem berdecit itu?


Rem yang berdecit adalah gejala yang ditimbulkan oleh pergesekan antara kanvas rem dan piringan rem, getaran inilah yang kemudian ditransmisikan dalam bentuk bunyi.

Gejala ini dikenal dengan getaran yang timbul dengan sendirinya, tidak sama dengan getaran yang ditimbulkan, seperti getaran pada bodi kendaraan, dan menghasilkan getaran yang kembali pada sumbernya. Jika getaran bertambah kuat, energi yang terjadi juga membesar.



Penyebab Bunyi Decit Pada Rem



Timbulnya bunyi dan cara perambatan bunyi.

  • Bunyi berdecit pada rem bisa dibandingkan dengan gejala melolong, yang dihasilkan melalui proses berikut ini:
  • Bunyi masuk ke microphone dari speaker, dan diperbesar oleh amplifier.
  • Bunyi secara berulang-ulang keluar melalui speaker dan akhirnya menjadi bunyi yang lebih kencang dari bunyi aslinya.


Jika diterapkan pada rem, prosesnya menjadi seperti berikut ini:
Speaker: rotor
Microphone: pad
Level volume amplifier : koefesien gesek pad.
Jarak antara microphone dan speaker adalah: pengurangan bunyi. (efektivitas dari shim)

 

Konstruksi Rem dan Bunyi Berdecit


Dalam kasus getaran yang ditimbulkan sendiri, satu getaran didihasilkan, lantas getaran itu diperbesar, maka getaran itu akan menjadi lebih besar. Begitu amplitudonya  bertambah besar,  untuk menghentikan getaran itu tentu saja diperlukan peredaman yang lebih besar. Dalam konstruksi rem, pad dan rotor terhubung rapat, sehingga sulit untuk meredam getarannya.

Frekuensi yang ditimbulkan

Pada kasus rem yang berdecit, frekuensi yang dibangkitkan bervariasi. Meskipun bila decitan rem pada frekuensi tertentu berkurang, decitan rem lainnya akan dibangkitkan pada frekuensi yang berbeda.

Frekuensi berbeda tergantung pada model dan sulit untuk memangkas getaran itu seperti getaran umumnya. Efektifitas pengurangan kadang-kadang muncul, tetapi kadang-kadang tidak muncul.

Hubungan antara decitan rem dan rem

Decitan rem dibangkitkan oleh gesekan antara pad dan rotor, sehingga ada korelasi antara koefisien gesek pad dan decitan rem.

Oleh karenanya, pencegahan decitan rem dan peningkatan efektifitas pengereman agak sulit didapat pada saat yang sama. Kenyataannya, bila sejumlah energi dikirim dari rotor ke dalam pad berlangsung efektif, maka decitan rem cenderung muncul.

Kondisi yang cenderung menyebabkan rem berdecit

1. Saat kendaraan ditinggalkan atau saat rem didinginkan

Decitan rem cenderung muncul dikarenakan meningkatnya koefisien gesek pad rem yang disebabkan oleh oksidasi pada rotor dan permukaan pad, atau daya serap kelembaban pad.


2. Saat rem didinginkan di bawah kondisi temperatur tinggi

Saat temperatur pad lebih besar dari 200 derajat celsius, resin di dalam pad-pad membusuk dan permukaan pad kehilangan abrasivitasnya. Saat temperatur kemudian jatuh, koefisien gesek naik. Akibatnya, decitan rem cenderung muncul.


PETUNJUK:Saat temperatur pad menjadi tinggi, cat pada sisi-sisi samping kadang memutih, membantu menentukan sejarah yang berkaitan dengan panas.


3. Saat jejak massa rotor tidak dapat dilihat

Saat serpihan-serpihan abrasif pada pad menempel pada permukaan rotor, permukaan rotor dimassakan oleh pad-pad. Saat ketidakteraturan permukaan berkurang, koefisien gesek naik. Akibatnya, decitan rem cenderung muncul.


PETUNJUK:
Tes reproduksi decitan rem
  • Laksanakan tes ini dengan mengubah gaya penekanan pedal pada jalan menurun.
  • Naikkan temperatur rem dan biarkan selama 30 menit. Lalu laksanakan tes ini.
  • Biarkan rem semalam untuk menurunkan temperatur rem. Lalu laksanakan tes ini.


Metode Pengurangan Decitan Rem

1. Pemeriksaan anti-squeal shim dan pemberian gemuk

  • Periksa terhadap pengelupasan atau lekukan pada karet di permukaan anti-squeal shim. 
  • Berikan gemuk pada grease pan dan claw anti-squeal shim. 
  • Dengan menggunakan gemuk, prosedur ini memberikan daya pelemahan dan merubah kontak antara caliper dan pad.


2. Bagian belakang piston

  • Tekan piston dari bagian belakang caliper sekali. Prosedur ini untuk memperbaiki cungkilan piston, dan kelembutan pergeseran piston untuk membantu agar stabilitas kontak  pad terjaga.

3. Pemeriksaan dan perbaikan bagian belakang pad

  • Periksa bagian belakang pad terhadap kelengkungan. Bila ditemukan ada lekukan, gerindalah bagian belakangnya.
  • Prosedur ini membantu kontak piston dan caliper claw ke pad-nya.


4. Pengikiran permukaan pad  penerima momen dan pemberian gemuk

  • Memeriksa contact truck. Jika  pad mengalami kontak tidak merata, kikir permukaannya dengan kertas amplas untuk membetulkannya sehingga posisi pad itu rata mengenai dudukan caliper.
  • Berikan gemuk pada permukaan penerima momen.
  • Prosedur ini membantu mengurangi gesekan pada permukaan penerima momen dan dapat membuat pad menjadi stabil. 


Ada masalah dengan mobil Anda...??  

Butuh Bantuan...???  

Silahkan hubungi kami..!!




www.montirpro.com  08111857333

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *