Rabu, 15 Februari 2017

Penyebab Rem Tidak Pakem

Rem Tidak Pakem Dapat Membahayakan Jiwa anda

Gejala rem tidak efektif atau kurang pakem tidak hanya kasus dimana  rem tidak bekerja setiap pedal rem diinjak, tetapi juga kasus ketika efektifitas rem lemah melawan gaya tekan atau pedal remnya tak terasa.

Ketika melakukan troubleshooting rem yang tidak efektif ini, adalah sangat penting memiliki pengetahuan teknis yang memadai untuk memahami mengapa efektivitas pengereman bertambah buruk.


Penyebab Rem Tidak Pakem

Berikut ini adalah beberapa penyebab rem yang memburuk atau tak efektif.

1. Terdapat kerusakan  pada sistem rem
2. Tekanan vakum pada booster rem tidak terjaga dengan baik.
3. Kekuatan rem menurun atau terdapat udara palsu ( vapor lock /penguncian uap).
4. Berat kotor kendaraan meningkat karena ada penumpang atau muatan berat.
5. Kendaraan berjalan pada kondisi jalan basah.
6. Koefisien gesekan berubah antara ban dengan permukaan jalan.

 Efektivitas Rem Menurun

1. Terdapat kerusakan  pada sistem rem

  • Masalah pada sistem rem biasanya terdapat pada bagian karet sistem hidrolik seperti pada selang rem, piston cup dsb. Part karet yang dipakai terlalu lama akan menurun kondisinya, dan dapat menyebabkan kebocoran cairan minyak rem. 
  • Jika kendaraan direm mendadak, bagian yang sudah menurun kondisinya bisa tiba-tiba meledak, dan mengakibatkan sistem rem tidak dapat mengontrol laju kendaraan.
  • Terdapat dua sistem hidrolik rem yang diperlukan untuk menjaga keamanan laju kendaraan. Jika salah satu saja dari kedua sistem ini mengalami masalah, kondisi pengereman akan terpengaruh.

2. Tekanan vakum pada booster rem tidak terjaga dengan baik

  • Jika mesin tiba-tiba berhenti ketika sedang dikendarai, tekanan vakum pada booster rem tidak terjaga dengan baik.
  • Tekanan pada booster tidak dapat dipertahankan, dalam hal ini, fungsi pengereman hanya akan berfungsi dengan baik satu kali saja. Pedal rem kemudian akan terasa berat dan pada percobaan kedua, rem tidak akan bekerja dengan baik.

PETUNJUK:  
Efektivitas rem tidak selalu berkurang meskipun booster tidak berfungsi. Jika pengemudi mengurangi tekanan pada pedal rem, pengereman akan efektif meskipun penurunan laju kendaraan akan lebih lambat daripada biasanya.

3. Dalam kasus pemudaran atau terjadi penguncian  uap

  • Fenomena pemudaran
  • Resin yang terdapat pada bahan gesek dari pad dan sepatu rem menghasilkan gas ketika temperatur pad dan sepatu rem meningkat.
  • Fungsi rem menurun jika gas yang berfungsi sebagai pelumas mengurangi koefisien gesek. Fenomena pemudaran ini cenderung terjadi selama periode awal karena pad dan sepatu rem memiliki kondisi yang tepat untuk menghasilkan gas.

PETUNJUK: 
Riwayat panas dapat diperiksa kembali dengan melepaskan unit rem untuk merespon adanya fenomena pemudaran.

  

Penguncian uap

Pengemudi tidak mendapatkan reaksi apapun dari pedal rem dan efek pengereman akan berkurang ketika tercipta gelembung pada minyak rem.

Gelembung ini terbentuk ketika panas pada pad dan sepatu rem berpindah ke minyak rem dan mengakibatkan minyak rem mendidih.

Kondisi yang menyebabkan uap tertahan pada minyak rem.

  • Setelah laju kendaraan dihentikan, suhu unit rem tidak dapat diturunkan oleh aliran udara..
  • Minyak rem lama tidak diganti.

PETUNJUK: 
Teknisi perlu mengeluarkan udara dari minyak rem. Jika uap terkunci, gelembung akan bertahan pada pipa sekalipun kekuatan pada pedal rem telah kembali ke posisi normal setelah temperatur rem menurun.

4. Jika berat kotor kendaraan meningkat karena adanya penumpang atau beban muatan

  • Jika berat kendaraan meningkat, inersia penghentian laju kendaraan akan meningkat pula. 
  • Jarak sampai kendaraan benar-benar berhenti akan bertambah sekalipun tekanan pada pedal rem dilepaskan dengan kekuatan yang sama. 

5. Jika kendaraan melalui jalan yang tergenang

  • Menurunnya kemampuan rem akan terjadi sementara disebabkan oleh rendahnya koefisien gesekan karena efek lubrikasi air ketika materi gesekan pada rem menjadi basah.
  •  Jika rem dipompa, air akan menguap dan efek rem akan kembali karena adanya gesekan panas.

6. Jika koefisien gesekan antara ban dengan permukaan jalan berkurang

  • Ban akan cenderung slip dan jarak hentinya akan bertambah panjang bila kendaraan melintas pada jalan basah atau tertutup salju, atau jika ban yang digunakan sudah aus. 
  • Jika terjadi pengereman mendadak, ban akan terkunci, kendaraan akan menjadi tidak stabil, serta kendaraan akan berputar.

Referensi

 Pemeriksaan kekuatan rem dan pedal rem

1. Pemeriksaan kekuatan rem maksimum

  • Pengukuran dilakukan dengan menggunakan tester rem

Kriteria penilaian

  • Jika dibandingkan dengan kendaraan lain dengan model yang sama harus tidak ada perbedaan kualitas apapun.

2. Perbandingan kekuatan rem dengan kekuatan pedal rem

  • Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan pedal effort meter dan tester rem.

Kriteria penilaian

  • Harus tidak terdapat perbedaan hasil pemeriksaan dengan kendaraan lain dengan tipe yang sama.


Ada masalah dengan mobil Anda...??  

Butuh Bantuan...???  

Silahkan hubungi kami..!!




www.montirpro.com  08111857333

Postingan Terkait

1 komentar:

Asuransi Mobil Jakarta mengatakan...

Terimakasih informasinya

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *