Rabu, 08 Juni 2016

Kode Kerusakan DTC Sistem EFI Yang Paling Sering Muncul

Kode Kerusakan (DTC) pada mobil

Kode kerusakan apa yang paling sering muncul dan mengakibatkan lampu check engine mobil menyala dan membuat emisi gas buang mobil melebihi standar?  

Berdasarkan data yang dirilis oleh Illinois Enviromental protection Agency, berikut beberapa kode kerusakan atau DTC yang sering muncul dan membuat  mobil gagal dalam uji emisi ?


Kode Kerusakan Sistem EFI Yang Paling Sering Muncul
Kerusakan Oksigen Sensor akan memunculkan kode DTC


Kode kerusakan DTC yang paling sering muncul

Dibawah ini merupakan daftar 20 kode DTC OBD II yang paling sering muncul dan mengakibatkan kendaraan gagal dalam uji emisi pada tahun 2009 di negara bagian Illinois.

  • P0420 - Catalyst System Low Efficiency - 13.2%
  • P0171 - Fuel Trim System Lean Bank 1 - 10.4%
  • P0401 - Exhaust Gas Recirculation (EGR) Flow Insufficient - 8.4%
  • P0174 - Fuel Trim System Lean Bank 2 - 6.8%
  • P0442 - Evaporative Emission (EVAP) System Small Leak Detected - 6.7%
  • P0300 - Engine Misfire Detected (random misfire) - 6.4%
  • P0455 - Evaporative Emission (EVAP) System Leak Detected (large) - 6.2%
  • P0440 - Evaporative Emission (EVAP) System - 5.5%
  • P0141 - Oxygen Sensor Heater (H02S) Performance Bank 1 Sensor 2 - 5.1%
  • P0430 - Catalyst System Low Efficiency Bank 2 - 3.2%
  • P0135 - Oxygen Sensor (HO2S) Performance Bank 1 Sensor 1 - 3.2%
  • P0446 - EVAP Vent Solenoid Valve Control System - 3.1%
  • P0128- Coolant Thermostat - 3.1%
  • P0301 - Cylinder 1 Misfire Detected - 3.1%
  • P0411 - EVAP System Control Incorrect Purge Flow - 2.8%
  • P0133 - Oxygen Sensor Slow Response Bank 1 Sensor 1 - 2.8%
  • P0303 - Cylinder 3 Misfire Detected - 2.6%
  • P0304 - Cylinder 4 Misfire Detected - 2.6%
  • P0302 - Cylinder 2 Misfire Detected - 2.6%
  • P0325 - PCM Knock Sensor Circuit - 2.1%



Berdasarkan pada data diatas, sepertinya menunjukkan bahwa penyebab paling sering lampu cek engine menyala dan kendaraan gagal dalam test emisi adalah masalah pada catalytic converter. 

Namun setelah ditinjau lebih dalam lagi, dengan mengkombinasikan hubungan antara DTC dengan sistem dan komponen pada kendaraan, dapat terlihat gambaran yang berbeda. 

Sistem yang menjadi penyebab palin sering kendaraan gagal dalam test emisi :



  • Evaporative Emission System - 24.3%
  • Engine Misfire - 17.3%
  • Fuel Trim (lean) - 17.2%
  • Catalytic converter - 16.4%
  • Oxygen sensor related - 11.1% Exhaust Gas Recirculation (EGR) system - 8.4%



Penyebab paling sering munculnya DTC

Untuk dapat melewati OBD II plug-in emissions test, seluruh sistem monitor ( self test) harus bekerja dengan sempurna, dan tidak boleh ditemukan kode kerusakan. Jadi jika pada kendaraan terdapat satu atau lebih kode kerusakan  dan kemudian kita hapus begitu saja , hal itu tidak akan menyelesaikan masalah. 

Penyebab munculnya DTC harus dianalisa dan diperbaiki. Kemudian kendaraan harus dijalankan sampai sistem monitor OBD ( self test ) menyelesaikan pemeriksaan ( hal ini dapat diverifikasi dengan menggunakan scantool ) dan  kode kerusakan tidak muncul kembali. Dengan begitu kendaraan dapat lolos dari OBD II plug – in emission test.


Penyebab munculnya DTC yang berhubungan dengan sistem EVAP

P0411 P0440 P0442 P0446P0455

Sistem Evaporative Emission Control berfungsi untuk mencegah uap bensin keluar dari tangki bahan bakar dan mencemari lingkungan. Sistem EVAP terdiri dari selang ventilasi dan charcoal canister yang berfungsi untuk menampung uap bensin sementara, dan purge valve yang berfungsi untuk menyalurkan uap bensin ke ruang bakar saat mesin hidup. 


Sistem ini juga dilengkapi dengan pressure sensor atau vacuum sensor yang berfungsi untuk mendeteksi kebocoran uap bensin, baik kebocran kecil maupun besar.


Penyebab paling umum munculnya kode P0455 EVAP Leak code adalah tutup tangki bensin yang rusak atau tidak terpasang dengan benar.
Kode P0442 menunjukkan terjadi kebocoran yang kecil yang bisa disebabkan selang penguapan bensin yang kendor atau retak, atau kebocoran pada charcoal canister atau kerusakan pada purge valve dan sistem pendeteksi kebocoran Evap.

Kita dapat memeriksa kondisi tutup tangki bensin dan pastikan menutup dengan rapat. Namun penyebab kerusakan yang lain agak sulit untuk dianalisa dan kita membutuhkan bantuan mekanik yang profesional untuk memeriksanya, mekanik dapat menggunakan “ smoke “ mesin khusus yang akan memberikan sedikit tekanan pada sistem EVAP untuk memeriksa kebocoran. 


Smoke machine akan memanaskan oli untuk menciptakan gas yang berasap dan juga berisi bahan UV leak detection untuk mempermudah mencari sumber kebocoran yang kecil. Juga dibutuhkan scantool yang dapat melakukan komunikasi dua arah dengan ECU untuk mengaktifkan purge valve dan EVAP self test sistem.


Penyebab munculnya kode engine misfire

P0300 P0301 P0302 P0303 P0304 P0305

Kode kerusakan misfire tidak memberi tahu kita kenapa mesin mengalami misfire, hanya menunjukan satu atau lebih silinder tidak bekerja dengan baik. Sistem OBD II memeriksa misfire yang terjadi pada silinder mesin dengan mendeteksi perubahan kecil pada putaran crankshat melalui inputan crankshaft sensor saat mesin berputar. 


Misfire menyebabkan putaran crankshat sedikit menurun yang diterjemahkan oleh OBD II sebagai misfire. Misfire pada tingkat yang kecil masih dikatakan normal, namun jika mesin mengalami misfire dalam tingkat  yang besar dengan waktu yang lama maka OBD II akan memunculkan kode kerusakan misfire. 

Huruf terakhir pada kode misfire menunjukkan silinder yang mengalami misfire. Kode P0300 artinya telah terjadi misfire secara acak pada silinder mesin secara bergantian.


Penyebab munculnya kode P0300 karena ada kebocoran kevakuman ( selang vacum yang kendor atau retak, kebocoran pada gasket intake manifold, atau kebocoran pada vacuum booster rem ), yang dapat mengakibatkan campuran menjadi kurus. 


Campuran yang kurus juga akan mengeluarkan kode P0171 atau P0174, yang artinya mesin bekerja dengan bahan bakar yang terlalu sedikit, atau terlalu banyak udara, yang dapat disebabkan adanya kebocoran kevakuman atau kebocoran pada EGR valve. 


Kondisi injektor yang kotor atau tekanan bahan bakar yang terlalu rendah juga dapat menimbulkan kode P0300, bahan bakar yang tercampur alkohol atau air juga dapat menimbulkan kode ini.

Kode kerusakan misfire yang spesifik ( seperti P0301, P0302, dll ) memberitahukan bahwa salah satu silinder mengalami misfire namun kode ini tidak memberitahukan kenapa terjadi misfire. 

Penyebabnya bisa saja berhubungan denga sistem pengapian ( busi yang aus atau kotor, kabel busi yang jelek, atau ignition coil type DIS yang bermasalah ), atau jga berhubungan dengan fuel system ( injektor yang rusak atau kotor) atau kompresi mesin ( katup yang bengkok atau aus, dan kebocoran cylinder head gasket ).
Segala kemungkinan ini harus diperiksa secara teliti untuk mendapatkan penyebab terjadinya misfire.


Penyebab munculnya kode Fuel trim

P0171 P0174

Kode P0171 atau P0174 memberitahukan bahwa campuran bahan bakar terlalu kurus ( bahan bakar terlalu sedikit / udara terlalu banyak ), jenis masalah seperti ini dapat dikonfirmasi dengan memperhatikan nilai Shot term Fuel trim ( STFT ) dan Long Term Fuel Trim ) melalui scan tool. 


Nilai STFT atau LTFT  harus berkisar antara  Plus atau minus 5 – 10 dari nol. Jika nilai STFT atau LTFT lebih dari +12 , hal ini menunjukkan mesin bekerja dengan campuran terlalu kurus. Sedangkan jika nilainya – 12 , berati mesin bekerja denga campuran terlalu kaya.


Campuran yang terlau kurus dapat disebabkan oleh :

Tekanan bahan bakar yang terlalu rendah karena kerusakan pada fuel pump, kebocoran atau kerusakan pada fuel pressure regulator. Gunakan alat fuel pressure gauge untuk memeriksa tekanan bahan bakar saat idle, jika nilainya lebih rendah dari spesifikasi kemungkinannya bisa disebabkan oleh filter bensin yang tersumbat, fuel pump rusak atau hubungan wiring fuel pump yang jelek, atau pressure regulator bocor.


Injektor kotor. Bersihkan injektor dengan fuel system additive, atau bersihkan dengan menggunakan alat pembersih injektor.

Kebocoran kevakuman pada intake manifold, sambungan selang vakum atau throtle body.

Kebocoran EGR valve, perika kerja dari EGR valve atau kemungkinan ada kerak karbon dibawah valve.

Kebocoran PCV valve, periksa pcv valve dan sambungan selang – selang PCV.

Mass air flow sensor rusak atau kotor, coba bersihkan MAF sensor hot wire dengan menggunakan Aerosol Electronic cleaner. 
Jangan menggunakan benda lain untuk membersihkan sensor dan jangan sentuh dengan tangan. 


Penyebab munculnya kode kerusakan Catalytic Converter

P0420 P0430

Pada sistem OBD II terdapat oksigen sensor yang dipasang setelah Catalytic converter, yang berfungsi untuk memeriksa efisiensi dari Catalytic converter. Jika catalytic converter rusak karena sudah terkontaminasi oli mesin yang terbakar di ruang mesin atau kebocoran air radiator , atau kerusakan karena usia pakainya, maka catalytic converter tidak akan berfungsi dengan maksimal yang akan mengakibatkan emisi gas buang pada tail pipe knalpot, oksigen sensor yang terpasang setelah catalytic memonitor kerja converter, kemudian ECU akan membandingkan pembacaan dari oksigen sensor sebelum dan sesudah catalytic converter, untuk menentukan efektifitas dari kerja catalytic converter. 


Jika efisiensi kerja catalytic converter berada dibawah nilai yang ditentukan ECU akan menimbulkan DTC P0420 atau P0430.


9 dari 10 kali munculnya kode tersebut menandakan catalytic converter telah mencapai usia pakai dan perlu diganti. 

Tidak ada cara untuk memperbaiki catalytic converter yang sudah tidak berfungsi, satu - satunya pilihan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengganti catalytic converter, melepaskan catalytic converter tidak diperbolehkan karena akan melanggar peraturan emisi gas buang. 
Mobil dengan catalytic converter yang dilepas tidak akan lolos uji emsi gas buang.


Penyebab munculnya kode kerusakan Oksigen sensor

P0133 P0135 P0141

Oxygen sensor berfungsi untuk memeriksa kandungan oksigen dalam gas buang , dan kemudian ECU akan melakukan penyesuaian campuran bahan bakar untuk memperkecil emisi gas buang dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. 

Ada 2 tipe kode kerusakan oksigen sensor, yaitu : kode kerusakan sirkuit pemanas oksigen sensor dan kode O2 sensor.

Heater code akan muncul jika terdeteksi kerusakan pada sirkuit yang memanaskan oksigen sensor saat pertama kali mesin dihidupkan. Hal lain sangat penting untuk mengurangi emisi gas buang pada kondisi mesin dingin. 


Kode kerusakan O2 sensor akan muncul jika pembacaan O2 sensor bertahan pada nilai LOW (Kurus) atau High ( kaya ) atau perubahan pembacaan O2 sensor berlangsung lambat atau tidak terjadi perubahan sama sekali.

Pembacaan oksigen sensor yang menunjukan tegangan yang rendah ( campuran kurus ) dapat menunjukkan kerusakan pada sensor,  atau ada udara palsu akibat kebocoran dari exhaust manifold atau ada kondisi yang menyebabkan oksigen yang tidak terbakar memasuki exhaust syatem, seperti katup buang bengkok, atau busi mati.





Note :
Jika terdapat kode kerusakan oksigen sensor bersamaan dengan kode misfire yang tidak spesifik atau kode dari MAP sensor , kemungkinan besar mesin mengalami kebocoran kevakuman yang serius.



Penyebab munculnya kode kerusakan EGR 

P0401

Sistem EGR menggunakan Valve yang digerakkan oleh kevakuman atau secara elektrikal yang terdapat diantara intake dan exhaust manifold dan berfungsi untuk mensirkulasikan kembali gas buang dalam jumalah yang kecil kembali ke intake manifold. 

Hal ini dilakukan saat mesin berada pada temperatur normal dan bekerja atau berputar dengan beban berat. 

Ekshaust gas akan bercampur dengan campuran udara dan bahan bakar untuk menurunkan temperatur ruang bakar. Dimana penurunan temperatur ruang bakar akan memberikan dua manfaat yaitu mengurangi pembentukan gas Nox pada ruang bakar, dan mengurangi terjadinya knocking. 

Jika sistem EGR rusak atau tidak mengalir secara sempurna karena ada lapisan karbon dibawah valve, maka kode kerusakan EGR valve akan muncul. 

Penanganan masalah ini dengan cara melakukan pemeriksaan kerja dari sistem EGR dan valvenya, dan membersihkan lapisan karbon yang terdapat dibawah valve dan jalur EGR pada intake manifold. Pada mobil Ford munculnya kode EGR sering diakibatkan kerusakan sensor DOFE pda sistem EGR.



Penyebab munculnya kode kerusakan Thermostat 

P0128

Thermostat berfungsi untuk mempercepat pemanasan mesin saat starting pada kondisi dingin, dan mengatur temperatur mesin selalu berada pada temperatur kerja saat mesin beroperasi. 

Jika thermostat macet dalam kondisi selalu tertutup akan dapat mengakibatkan mesin mengalami overheat. Jika thermostat tidak dapat tertutup rapat, mesin tidak akan dapat mencapai temperatur kerja yang normal,hal ini akan mencegah ecu bekerja pada mode closed lopp feedback untuk mengatur campuran bahan bakar. ( mengakibatkan mesin akan bekerja dengan campuran kaya sehingga konsumsi bahan bakar akan boros  ), munculnya kode ini menunjukkan thermostat tidak bekerja dengan baik.



Penyebab munculnya kode kerusakan Knock sensor 

P0325

Knock sensor menghasilkan sinyal tegangan saat mendeteksi adanya getaran pada mesin yang diakibatkan terjadinya knocking pada saat akselerasi beban berat, ECU menggunakan sinyal ini untuk memundurkan timing pengapian sampai knocking berhenti. 

Kode kerusakan P0325 akan  muncul jika ECU menerima sinyal dari knock sensor yang tidak berubah – ubah, yang dapat diakibatkan oleh sensor yang rusak atau mesin mengalami knocking dalam waktu yang panjang. 

Getaran yang ditimbulkan pada saat berjalan pada jalanan yang kasar dapat memberikan sinyal palsu yang dibaca poleh knock sensor dan dikirimkan ke ECU. 
Kondis[ lain yang dapat menyebabkan terjadinya knocking adalah : mesin over heat, penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang rendah, pembentukan lapisan karbon diruang bakar yang akan menaikkan nilai kompresi dan menghilangkan EGR.

Ada masalah dengan mobil Anda...??  

Butuh Bantuan...???  

Silahkan hubungi kami..!!




www.montirpro.com  08111857333

Postingan Terkait

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Sangat bermanfaat

Anonim mengatakan...

Bersatukitabisa

Terima kasih atas ilmunya pak Henrry

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *