Sabtu, 06 Agustus 2016

Apakah fungsi oksigen sensor pada mobil...??


Tujuan Penggunaan Oksigengen Sensor

Oksigen sensor merupakan komponen yang berfungsi untuk memeriksa emisi gas buang kendaraan dengan cara mengukur kandungan oksigen di dalam gas buang dan dapat menentukan apakah mobil bekerja dengan campuran bahan bakar terlalu kurus atau terlalu gemuk.

Oksigen sensor pertama kali dikembangkan oleh Robert Bosch dan pertama kali digunakan pada mobil VOLVO diakhir tahun 70 – an . Pada mulanya, oksigen sensor yang digunakan di dunia otomotif hanya mempunyai satu atau dua kabel dan banyak terbuat dari bahan Zirconia dalam bentuk thimble ( kudung ).


Unheated oxygen sensor
Unheated oxygen sensor dengan 1 atau 2 kabel merupakan jenis oksigen sensor yang paling sederhana dan pertama kali digunakan


Oksigen sensor akan mulai bekerja jika suhunya sudah mencapai sekitar 400 derajat celcius, sehingga oksigen sensor belum bekerja saat suhu mesin masih dingin.
Oksigen sensor generasi pertama ini sangat tergantung dari panas yang dihasilkan oleh mesin agar dapat mencapai suhu yang dibutuhkan oleh oksigen sensor untuk dapat bekerja dengan maksimal.

Masalah yang muncul sehubungan dengan penerapan konsep ini adalah dibutuhkan waktu yang agak lama bagi sensor untuk berpindah dari kondisi Non Operational ( ECU dalam kondisi Open Loop ) ke kondisi Operational ( kondisi yang penting untuk Closed loop Mode ).

Agar oksigen sensor dapat mencapai suhu kerja lebih cepat, beberapa pabrikan mobil sengaja memundurkan timing pengapian untuk mempercepat pemanasan saluran exhaust, sehingga oksigen sensor lebih cepat mencapai temperatur kerja.

Salah satu cara lain untuk mempercepat pemanasan oksigen sensor adalah dengan meletakkan sensor tersebut sedekat mungkin dengan mesin, namun akibatnya hasil pemeriksaan gas buang menjadi kurang akurat.

Pada awal tahun 80 – an, pabrikan oksigen sensor menambahkan sebuah batang pemanas kecil di dalam thimble untuk memanaskan ceramic thimble sehingga temperature kerjanya dapat tercapai lebih cepat.

Dengan menggunakan oksigen sensor yang mempunyai elemen pemanas didalamnya memungkinkan sensor dapat dipasang lebih kebawah mendekati catalityc converter ( lokasi yang lebih tepat dimana gas buang dalam bentuk yang lebih homogen dan potensi terjadinya over heat pada sensor dapat diturunkan secara drastis ).


Perkembangan Oksigen Sensor

Versi sensor pertama yang digunakan menggunakan 3 buah kabel yang menggunakan casing sensor sebagai ground. Aplikasi yang berikutnya menggunakan 4 buah kabel, yang salah satunya merupakan kabel ground.

Pada awal 90 –an negara bagian California mulai menerapkan penggunaan OBD II yang mengatur emisi kendaraan lebih ketat, kemudian kebijakan ini  selanjutnya diikuti 49 negara bagian di amerika pada tahun 1996 dan mengakibatkan penggunaan oksigen sensor di mobil untuk mengontrol emisi kendaraan meningkat secara drastis.

Seiring semakin ketatnya peraturan emisi gas buang maka teknologi yang diterapkan pada oksigen sensor semakin canggih dan oksigen sensor dipasang pada lokasi yang lebih banyak untuk meningkatkan feedback ke ECU.

Oksigen sensor type current narrow band sensor yang hanya mampu membaca campuran “ kurus “ atau “ kaya “ kemudian digantikan oleh sensor generasi baru wide band sensor yang menggunakan 4 sampai 5 buah kabel yang banyak diterapkan pada kendaraan.

Oksigen sensor tipe ini dapat melakukan pengukuran campuran udara dan bahan bakar dengan lebih akurat, sehingga dapat  mengontrol emisi gas buang yang lebih baik.

Jumlah oksigen sensor yang digunakan tiap mobil juga semakin banyak, jika dahulu lazimnya hanya menggunakan 1 buah sensor, sekarang ini dapat ditemukan mobil yang menggunakan oxygen sensor mencapai 8 buah.



Ada masalah dengan mobil Anda...??  

Butuh Bantuan...???  

Silahkan hubungi kami..!!





www.montirpro.com  08111857333

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *