Selasa, 15 Agustus 2017

Membaca Data Fuel Trim Untuk Menganalisa Kinerja Mesin

Fuel Trim Untuk Memonitor Campuran Bahan Bakar dan Udara

Fuel trim adalah perhitungan campuran bahan bakar dan udara yang dilakukan oleh ECU untuk menjaga rasio bahan bakar dan udara selalu berada pada campuran yang ideal.
Perhitungan fuel Trim yang ditampilkan pada scantool biasanya dalam PERSEN.
Untuk menjaga emisi kendaraan serendah mungkin ECU berusaha untuk menjaga agar campuran bahan bakar dan udara berada pada 14,7 : 1.

Jika rasio bahan bakar dan udara dibawah 14.7 : 1 ( sebagai contoh 12 : 1) maka campuran bahan bakar dikatakan KAYA.

Campuran bahan bakar yang KAYA dapat menghasilkan tenaga mesin yang lebih besar (sampai batas tertentu) namun berdampak meningkatkan konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.

Sebaliknya jika rasio bahan bakar lebih tinggi dari 14.7 : 1 (contoh 16 :1) maka campuran bahan bakar dikatakan KURUS.

Nilai Fuel Trim
Nilai Fuel Trim

Campuran bahan bakar yang kurus membuat konsumsi bahan bakar menjadi irit namun juga dapat meningkatkan emisi gas buang, karena jika campuran bahan bakar terlalu kurus menyebabkan bahan bakar tidak terbakar dengan sempurna dan menimbulkan problem misfire.

ECU memonitor campuran bahan bakar dan udara berdasarkan input dari oksigen sensor yang dipasang pada ekshaust manifold. Oksigen sensor pada dasarnya merupakan indikator yang menunjukkan campuran bahan bakar yang KAYA atau KURUS.

Saat mesin bekerja dengan campuran yang terlalu KURUS (terlalu banyak udara), oksigen sensor akan menghasilkan tegangan listrik yang rendah sehingga ECU akan merespon dengan menambahkan bahan bakar.

Saat mesin bekerja dengan campuran yang terlalu KAYA ( terlalu banyak bahan bakar) oksigen sensor akan menghasilkan tegangan yang lebih tinggi untuk memberitahukan ECU bahwa mesin bekerja dengan bahan bakar yang teralu banyak dan selanjutnya ECU akan mengurangi suplai bahan bakar.

Pada kendaraan yang menggunakan Wide Ratio Air/Fuel sensor (WRAF) atau A/F sensor, oksigen sensor dapat memberitahukan ECU campuran bahan bakar yang tepat, sehingga ECU akan mengurangi dan menambahkan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan.

Pengaturan nilai fuel trim yang akurat membutuhkan sinyal feedback yang akurat dari oksigen sensor, sehingga ECU dapat mengetahui apakah campuran bahan bakar terlalu kaya atau terlalu kurus.
Saat mesin dihidupkan pada kondisi dingin, heater yang dipasang di dalam oksigen sensor membutuhkan waktu 10-30 detik atau lebih untuk memanaskan sensor sampai mencapai temperatur kerja.

Sebelum oksigen sensor mencapai temperatur kerja maka sistem kontrol akan berada pada mode closed loop dimana campuran bahan bakar dibuat tetap sesuai dengan nilai yang telah diprogram dan ECU tidak melakukan penyetelan campuran bahan bakar dan udara.

Saat oksigen sensor sudah cukup panas dan temperatur mesin yang dimonitor ECU sudah mencapai nilai yang ditetapkan ECU untuk masuk ke mode open loop maka ECU akan mulai melakukan penyetelan campuran bahan bakar dan udara.

Saat mesin dimatikan nilai fuel trim akan disimpan didalam memori ECU sehingga saat mesin dihidupkan kembali maka ECU akan dapat menggunakan nilai fuel trim yang tersimpan tersebut.

Jika memori di dalam ECU dihapus dengan menggunakan scantool atau saat terminal baterai yang memberikan suplai tegangan ke ECU dilepas maka nilai fuel trim yang tersimpan di dalam memori ECU tersebut akan terhapus sehingga ECU akan mempelajari nilai fuel trim lagi saat mesin dihidupkan.

Bagaimana Cara Membaca Nilai Fuel Trim


Nilai Fuel trim dapat dibaca dengan menghubungkan scantool ke konektor OBD II yang biasanya terletak di bawah steering wheel. Saat kunci kontak ON scantool akan mulai berkomunikasi dengan komputer kendaraan.

Tergantung pada tipe scantool yang digunakan dan kendaraan yang diperiksa, sebelum scantool dapat membaca data dari kendaraan maka perlu memasukkan merk, model tahun dan no VIN kendaraan dengan benar ke dalam scantool.

Nilai fuel trim dapat dibaca saat mobil dalam keadaan hidup dan scantool menampilkan data display secara langsung. Data display akan menampilkan pembacaan dari sensor-sensor  yang didalamnya terdapat nilai fuel trim. Untuk mobil dengan mesin 4 silinder atau 6 silinder segaris nilai fuel trim pada data display ada dua nilai, sedangkan untuk mesin V6 dan V8 nilai ini ada empat.

Terdapat 2 jenis nilai fuel trim yang ditampilkan :


Short Term Fuel trim (STFT)

Nilai ini menunjukkan penyetelan campuran bahan bakar yang dilakukan ECU saat ini. Nilai ini berubah sangat cepat dan dapat meningkat sedikit tergantung perubahan beban mesin, kecepatan mesin dan temperatur mesin.

Nilai STFT berkisar antara - 10 persen sampai +10 persen dan pembacaannya bisa fluktuatif sekitar 25 % atau lebih  ke kedua arah.


Long Term Fuel Trim (LTFT) 

Adalah nilai rata-rata penyesuaian bahan bakar yang dilakukan ECU dalam jangka waktu yang lebih panjang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Nilai ini merupakan indikator yang lebih akurat menyangkut penyesuaian campuran bahan bakar sesuai dengan perubahan perbandingan bahan bakar dan udara yang terjadi di dalam mesin.

STFT B1 = Short Term Fuel Trim engine cylinder Bank 1

STFT B2 =  Short Term Fuel Trim engine cylinder Bank 2

LTFT B1 =  Long Term Fuel Trim engine cylinder Bank 1

LTFT B2 =  Long Term Fuel Trim engine cylinder Bank 2


Menganalisa Pembacaan Nilai Fuel Trim

Nilai fuel trim POSITIVE mempunyai arti bahwa ECU menambahkan bahan bakar yang masuk ke dalam mesin (mengatur injektor membuka lebih lama), dengan kata lain ECU berusaha membuat campuran lebih KAYA karena ECU membaca bahwa mesin bekerja dengan campuran yang terlalu kurus.


Nilai Fuel trim NEGATIVE berarti ECU mengurangi suplai bahan bakar yang masuk ke dalam mesin (mengurangi waktu pembukaan injector). ECU berusaha membuat campuran bahan bakar lebih KURUS sebagai respon dari kondisi mesin yang bekerja dengan campuran terlalu KAYA.

Harus diingat seluruh hasil perhitungan tersebut berdasarkan hasil input dari oksigen sensor yang disampaikan ke ECU. Jika oksigen sensor membaca bahwa campuran terlalu KURUS, ECU akan merespon dengan menambahkan bahan bakar dan menghasilkan nilai fuel trim POSITIVE.
Jika oksigen sensor mendeteksi campuran terlalu KAYA, ECU akan merespon dengan mengurangi suplai bahan bakar dan menghasilkan nilai fuel trim NEGATIVE.

Dengan membaca nilai fuel trim STFT dan  LTFT pada data dispaly scan tool saat mesin hidup, kita dapat mengetahui apakah mesin bekerja dengan campuran yang terlalu KAYA (Persentase Fuel trim negative) atau bekerja dengan campuran terlalu KURUS (persentase fuel trim positive).


Berapakah Nilai Fuel Trim Yang Normal ?

Idealnya nilai STFT dan LTFT yang baik adalah mendekati NOL pada saat putaran mesin idle atau RPM yang stabil. Namun nilai STFT dapat melonjak saat pedal gas diinjak secara mendadak atau saat deselerasi. Nilai LTFT dapat memberikan informasi apakah campuran terlalu KAYA atau KURUS dalam rentang waktu yang lebih lama.

Nilai LTFT yang baik harus mendekati NOL, walaupun pada umumnya akan berfluktuasi dari 5 sampai 8 persen tergantung dari kondisi mesin. Jika nilai LTFT berada diangka 10 atau lebih itu artinya ada masalah pada mesin yang memerlukan analisa lebih lanjut.

Nilai LTFT yang mencapai angka 20 sampai 25 persen biasanya akan memunculkan kode DTC  P0171 atau  P0174.

Nilai LTFT yang berada pada angka - 20 sampai -25 akan memunculkan kode DTC P0172 atau P0175 .

Pengaruh kerusakan pada sistem bahan bakar, sistem pengapian, terhadap nilai fuel trim

Campuran bahan bakar yang terlalu kurus merupakan problem yang paling sering terjadi jika dibandingkan dengan campuran terlalu kaya.

Campuran bahan bakar yang kurus akan menghasilkan nilai pembacaan fueltrim Positif yang lebih tinggi dari seharusnya.
Sedangkan campuran yang terlalu kaya akan menampilkan nilai fuel trim negatif pada scantool.


Beberapa penyebab campuran bahan bakar yang terlalu kurus :

Kebocoran udara atau kevakuman pada intake manifold di area sekitar throttle body atau sambungan selang vakum.
Fuel pump lemah sehingga tidak mampu menghasilkan tekanan dan volume bahan bakar yang dibutuhkan.
Selang-Selang bahan bakar tersumbat atau terjepit
Pressure regulator lemah sehingga tidak dapat menjaga tekanan bahan bakar yang dibutuhkan.
Kebocoran udara pada Plumbing PCV.
MAF atau mass air flow kotor sehingga memberikan informasi jumlah udara yang rendah ke ECU.
Fuel injector kotor atau mati
Misfire sistem pengapian ( busi kotor, ignition coil lemah, atau kabel busi yang rusak
Kebocoran tekanan kompresi
Kebocoran pada ekshaust manifold atau gasket ekshaust manifold
Kerusakan oksigen sensor ( kabel signal short ke ground sehingga sensor selalu memberikan laporan campuran terlalu kurus).


Beberapa penyebab campuran terlalu Kaya :

Fuel injector bocor
Tekanan bahan bakar berlebihan akibat pressure regulator tidak berfungsi atau saluran fuel return tersumbat.
Air filter sangat kotor atau saluran intake tersumbat
Exhaust system tersumbat (converter mampet, saluran exhaust pipe atau muffler tersumbat).
Gangguan pada oksigen sensor (kabel output oksigen sensor short ke sumber tegangan sehingga sensor selalu memberikan informasi campuran terlalu kaya).



Menggunakan nilai fuel trim untuk menganalisa masalah

Menggunakan nilai fuel trim untuk menganalisa kebocoran kevakuman dan sistem bahan bakar.

Saat mesin pada putaran idle, perhatikan nilai Short Term Fuel Trim (STFT) dan nilai Long Term Fuel Trim (LTFT). Nilai yang normal berada diantara Positif atau negatif 8, namun yang paling baik adalah jika nilainya mendekati 0 (Nol). Jika data display scantool menampilkan nilai STFT dan LTFT +10 atau lebih tinggi berarti mesin bekerja dengan campuran yang terlalu KURUS.  Naikkan putarn mesin sampai 1500 - 2000 RPM  dan tahan beberapa menit. Jika nilai fuel trim turun mendekati normal kemungkinan besar terjadi kebocoran kevakuman saat idle, hal ini karena kebocoran kevakuman  pada saat putaran mesin tinggi atau beban berat tidak mempengaruhi campuran bahan bakar.

Jika nilai fuel trim tidak mengalami perubahan yang signifikan dapat disimpulkan bahwa campuran bahan bakar yang kurus tersebut diakibatkan masalah sistem bahan bakar (Fuel pump lemah, fuel filter mampet, fuel injektor kotor dll ).

Nilai fuel trim LTFT yang cenderung tinggi bisa juga disebabkan terjadi ganggguan misfire sistem pengapian yang belum sampai memunculkan kode DTC misfire namun sudah dapat mengakibatkan gangguan pada konsumsi bahan bakar.
Kondisi salah satu atau lebih busi yang kotor atau ignition coil yang lemah  sehinga terkadang mengalami misfire dapat menjadi penyebab problem diatas.


Pembacaan nilai fuel trim juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi injector yang kotor. Jika nilai LTFT cenderung naik (POSITIVE) hal ini berarti sistem kontrol feed back fuel system melakukan langkah kompensasi penambahan bahan bakar karena campuran yang terlalu kurus. Kemungkinan paling sering masalah ini adalah injektor yang kotor. Proses penyaluran bahan bakar oleh injektor dapat terganggu  oleh akumulasi deposit kotoran di dalam injektor. Langkah untuk memperbaiki hal ini adalah dengan membersihkan injektor. Jika nilai fuel trim kambali normal setelah injektor dibersihkan maka dapat disimpulkan bahwa penyebab gangguan adalah injektor yang kotor.

Jika nilai fuel trim masih tetap setelah membersihkan injektor maka campuran yang terlalu kurus dapat disebabkan oleh tekanan bahan bakar yang rendah atau kebocoran kevakuman.

Pembacaan nilai fuel trim juga dapat digunakan untuk memeriksa respon oksigen sensor dan ECU dalam mengatur campuran bahan bakar. Dengan posisi mesin idle, lepaskan salah satu selang vakum dan perhatikan nilai fuel trim STFT akan melonjak naik ke arah POSITIVE dan nilai LTFT akan mulai merangkak naik untuk merespon kondisi campuran bahan bakar yang kurus karena selang kevakuman yang dilepas tersebut.

Untuk memeriksa respon terhadap campuran KAYA, semprotkan carb spray cleaner ke dalam throttle body atau sambungan selang kevakuman di intake manifold. Nilai STFT akan turun ke arah NEGATIVE dan nilai LTFT akan berangsur turun untuk merespon campuran yang terlalu kaya.

Jika tidak ada perubahan nilai fuel trim saat melakukan simulasi campuran kurus dan kaya tersebut berarti ECU tidak bekerja pada mode Close Loop  atau oksigen sensor tidak merespon terhadap perubahan campuran bahan bakar dan udara.



Ada masalah dengan mobil Anda...??  

Butuh Bantuan...???  

Silahkan hubungi kami..!!




www.montirpro.com  08111857333

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *