Senin, 14 Mei 2018

Memeriksa Sirkuit Kelistrikan Solenoid Transmisi Otomatis

 Menggunakan Pendekatan Logika Memeriksa Sirkuit Kelistrikan Solenoid Transmisi Otomatis


Salah satu problem yang sering muncul pada transmisi otomatis adalah masalah pada sirkuit solenoid. Hampir semua teknisi yag berkecimpung pada perbaikan transmisi otomatis pernah menemui problem ini. Kebanyakan teknisi langsung melakukan penggantian solenoid apabila menemui kode DTC yang menyangkut solenoid.


Kendaraan yang digunakan untuk troubleshooting kali ini adalah Hummer H2 tahun 2003, mesin 6.0 dengan transmisi 4L60-E.


Keluhan: Lampu MIL menyala dan transmisi masuk ke mode fail safe.


Langkah pertama adalah memeriksa kode DTC dengan menggunakan scantool dan ditemukan kode DTC P0758: 2-3 shift solenoid B electrical problem.


Selanjutnya kendaraan diangkat dengan lift dan oil pan transmisi dilepaskan.


Kode DTC menyebutkan  shift solenoid B mengalami masalah kelistrikan, kemudian diputuskan untuk mengganti shift solenoid B, ganti filter dan pasang kembali oil pan.


Setelah oli transmisi dimasukkan dan kemudian bersiap untuk melakukan tes jalan, namun belum sempat mobil keluar dari bengkel lampu MIL menyala kembali.

Kemudian dengan menggunakan scantool mencoba untuk membaca kode DTC kembali dan ternyata yang muncul masih sama dengan sebelumnya yaitu kode DTC untuk solenoid 2-3.


Mengapa hal tersebut bisa terjadi.....?


Bukankah solenoid sudah diganti baru..??


Mari kita kembali perhatikan penjelasan tentang kode DTC tersebut: 2-3 shift solenoid B electrical problem.


Pada service manual, kode DTC P0758 menyatakan 2-3 shift solenoid circuit electrical.


Ya..Hampir sama kecuali adanya sebuah kata tambahan: circuit.


Hal tersebut memberikan perspektif baru mengenai problem tersebut atau haruskah saya katakan circuit...?

Coba perhatikan sirkuit solenoid shift 2-3 (gambar 1).
Perlu diingat bahwa semua masalah pada sirkuit kelistrikan dapat mengakibatkan munculnya kode DTC solenoid electrical. Termasuk suplai power, ground, koneksi wiring dan bahkan control unitnya sendiri.

Memeriksa Sirkuit Kelistrikan Solenoid Transmisi Otomatis
 Sirkuit solenoid shift 2-3


Dengan segala kemungkinan tersebut, pertanyaannya adalah dari mana kita memulai pemeriksaan. Ingat, adalah akan lebih mudah melakukan diagnosa satu persatu. Jadi, mari kita pisahkan setiap bagian dari sirkuit tersebut.


PENTING:
Jangan pernah menggunakan tespen untuk memeriksa masalah kelistrikan pada sirkuit electronic control unit. Tespen akan menyala dengan tegangan sedikitnya 8 volt saja, beberapa diantaranya bahkan kurang. Tegangan tersebut jauh dibawah tegangan yang dibutuhkan shift solenoid untuk bekerja dengan baik. Selalu gunakan Volt meter.


Pemeriksaan  Power suplai

Power suplai untuk sirkuit tersebut berasal dari ignition switch melalui ING 0 fuse. Fuse mempunyai nilai 10 ampere dan terletak pada I/P fuse block.

Fuse ini memberikan tegangan ke case connector pada transmisi, dari situ tegangan akan masuk ke solenoidcTCC, solenoidcTCC PWM, shift solenoid 1-2, 2-3 dan 3-2.


Jika dilihat bahwa suplai tegangan tersebut digunakan oleh lima unit solenoid, Anda mungkin akan berpikir jika ada masalah pada suplai tegangan maka akan memunculkan kode DTC untuk kelima solenoid tersebut.


Namun pada sistem kerja komputer kebanyakan akan segera menghentikan pemeriksaan pada sirkuit yang lainnya ketika sudah mendeteksi adanya masalah pada salah satu solenoid.

Jadi jangan sampai terkecoh dengan menganggap sirkuit suplai tegangan tidak bermasalah karena kode DTC yang muncul hanya menunjukkan satu kerusakan saja.

Satu lagi yang harus diingat adalah tegangan pada fuse ING berasal dari ignition switch. Buat teknisi yang sudah berpengalaman menghadapi kasus ini pasti akan mengetahui bahwa kondisi kontak yang buruk pada ignition switch sering menimbulkan masalah intermittent pada suplai tegangan.


Lakukan  Pemeriksaan Mulai Dari fusebox

Dengan kunci kontak posisi ON, periksa tegangan pada kedua sisi fuse ING. Jika tidak ada tegangan pada kedua sisi fuse, periksa kondisi ignition switch atau masalah pada wiring antara ignition switch dan fuse.

Karena kerusakan pada ignition switch dapat menimbulkan problem intermittent, coba goyang-goyangkan soket  igntion switch sambil memeriksa tegangan.

Kemudian lanjutkan pemeriksaan pada konektor transmisi (gambar 2).
Pin E menerima tegangan dari fuse ING 0 dan harus selalu ada tegangan disana pada saat kuncin kontak ON. Periksa dari kemungkinan korosi pada konektor dan pin yang longgar.

Perhatikan tegangan pada pin E saat kode DTC muncul, jika tegangan OK maka masalah pada sisi suplai tegangan dapat dibaikan.


Memeriksa Sirkuit Kelistrikan Solenoid Transmisi Otomatis
Transmission Connector

Cara lain untuk menentukan gangguan pada suplai tegangan adalah dengan membypass secara langsung dari baterai atau sumber tegangan lain dengan cara sebagai berikut:

Cari kabel yang menuju ke pin terminal E

Hubungkan kabel tersebut langsung ke baterai dengan menggunakan fuse 10 ampere (gambar 3).

Jika problem tersebut hilang, periksa sirkuit tegangan suplai dari kemungkinan kendor, putus atau adanya tahanan yang berlebihan.


Memeriksa Sirkuit Kelistrikan Solenoid Transmisi Otomatis
Lokasi jumper

Jika problemnya masih tetap ada, lepaskan kabel jumper dan periksa bagian ground dari sirkuit tersebut.


Pemeriksaan Bagian Ground.

Komputer memberikan ground ke solenoid 2-3 melalui pin B pada case connector (gambar 1).
Salah satu cara untuk memeriksa ground adalah dengan melepaskan PCM, kunci kontak ON, dan periksa tegangan pada pin 47 konektor C2.  Arus listrik mengalir melalui ignition switch  menuju ke setiap solenoid dan komputer untuk mencari ground. Jadi Anda akan dapat melihat adanya tegangan pada pin 47 konektor C2.

Titik ini merupakan lokasi yang sering terjadi masalah, apalagi jika transmisi pernah dilepaskan, yang terjadi adalah saat pemasangan wiring harness sering terjepit antara bellhousing dan engine block sehinga kebel putus. Kabel putus mengakibatkan sirkuit terbuka atau bahkan terjadi short circuit ke block engine.

Saat pemeriksaan ground, memperlihatkan tidak ada tegangan pada bagian ground. Hal tersebut yang terjadi pada kasus ini.

Perbaikan yang dilakukan sederhana:
Longgarkan baut transmisi dan tarik wiring keluar dari bellhousing. Kemudian lakukan perbaikan pada kabel yang terjepit. Kode P0758 hilang dan transmisi dapat nerfungsi dengan normal.


Namun bagaimana jika hal tersebut bukan merupakan penyebab masalahnya..??


Bagaimana jika pengukuran arus listriknya tidak menunjukkan kejanggalan...?

Pada kasus seperti itu, jika pemeriksaan sirkuit tidak menunjukkan adanya masalah, langkah selanjutnya adalah menghubungkan pin 47 dengan ground menggunakan ampere meter (mengukur arus listrik ) untuk memastikan gangguan pada sirkuit.

Tahanan solenoid sekitar 20-30 ohm dan tegangan saat mesin mati sekitar 12,6 volt, jadi jika sirkuit kelistrikannya baik maka arus yang mengalir pada sirkuit berkisar antara 0,6 sampai 0,42 ampere (I= V/R).

Jika arus listrik yang mengalir pada sirkuit tidak sesuai berarti ada masalah pada sirkuit tersebut yang dapat diakibatkan oleh: power, ground atau solenoid itu sendiri.

Dengan anggapan bahwa pemeriksaan sirkuit tidak ditemukan masalah maka kemungkinan berikutntya adalah masalah tahanan yang terlalu besar atau terlalu kecil.


Jika arus listrik yang mengalir sesuai berarti sirkuit kelistrikan tidak ada masalah dan kemungkinan ada masalah pada komputer. Namun sebelum melakukan penggantian komputer yang harganya cukup mahal sebaiknya lakukan langkah pemeriksaan akhir berikut ini:

Sebelum memutuskan penggantian kontrol unit pastikan terlebih dahulu tidak ada masasalah pada sistem wiring kelistrikannya.


Periksa juga seluruh jalur power dan ground yang menuju ke kontrol unit. Gunakan wiring diagram untuk mengidentifikasi kabel power dan ground pada konektor kontrol unit.

Gambar 4 menunjukkan konektor kontrol unit dengan tanda power dan ground pada kendaraan ini.

Memeriksa Sirkuit Kelistrikan Solenoid Transmisi Otomatis
Konektor kontrol unit

Periksa sirkuit ini dengan backprobing pin kontrol unit dengan konektor terpasang pada kontrol unit dan kunci kontak ON.

Seluruh input tegangan harus mempunyai nilai yang sama dengan tegangan baterai dan voltage drop pada ground harus dibawah 0,10 volt.


Bypass test

Jika semua hasil pemeriksaan menunjukkan OK, maka ada satu pemeriksaan lagi yang harus dilakukan sebelum memutuskan komputer harus diganti, yaitu bypass test.

Kupas kabel pada komputer yang mengontrol sirkuit yang sedang diperiksa. Pada contoh ini adalah pin 47 konektor C2.


Hubungkan kabel dari konektor kontrol unit secara langsung pada salah satu terminal shift solenoid2-3.


Hubungkan juga kabel dari positif baterai dengan menggunakan fuse 10 amp ke terminal solenoid 2-3 yang lain (gambar 5).


Memeriksa Sirkuit Kelistrikan Solenoid Transmisi Otomatis
Bypass test

Dengan melakukan ini, kita membuat sirkuit pengetesan untuk pengontrolan dari kontrol unit. Jika kode DTC masih tetap muncul saat pengetesan ini dilakukan maka kemungkinan besarnya terjadi kerusakan kontrol unit atau ground komputer atau power inputnya. Karena kita telah melakukan pemeriksaan power dan ground maka dapat dipastikan kontrol unit rusak.


Seperti Anda lihat, bahwa banyak sekali kemungkinan penyebab munculnya kode DTC 2-3 solenoid dan ada berbagai cara yang dilakukan untuk memeriksa sirkuitnya. Anda dapat menggunakan metode ini untuk melakukan pemeriksaan gangguan pada sirkuit solenoid yang lainnya.


Dengan menggunakan logika dan wiring diagram yang tepat, pemeriksaan bypass test dapat  Anda terapkan untuk mengatasi problem kode DTC sirkuit kelistrikan solenoid.





Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *