Minggu, 26 Agustus 2018

Menganalisa Dan Memperbaiki Kerusakan kompresor AC Mobil

Bagaimana Menganalisa dan Memperbaiki Kerusakan Kompresor AC dan Mencegah Kerusakan Terulang Kembali

Kompresor AC merupakan jantung dari sirkulasi freon pada sistem AC mobil. Kompresor memompa dan menekan freon agar bersirkulasi di dalam seluruh sistem AC. Kompresor AC bekerja cukup berat dan bekerja pada suhu yang tinggi. Kompresor AC sangat bergantung pada jumlah oli kompresor yang tepat agar dapat bekerja dengan lancar. Jika kompresor AC kehilangan pelumas karena adanya kebocoran tau karena kualitas pelumas yang menurun akibat kontaminasi maka cepat atau lambat kompresor AC akan mengalami kerusakan.

Kompresor AC mobil


Gejala kerusakan yang umum terjadi pada kompresor AC adalah:


  • Kompresor yang macet. 
  • Kompresor AC tidak dapat berputar walaupun magnetic clutch terhubung 
  • Terdengar bunyi mendcit  dari drive belt atau 
  • Belt kompresor putus atau terlepas dari pulley kompresor AC.


Kekurangan atau kehilangan pelumas merupakan penyebab paling sering dari kerusakan kompresor AC. Kebocoran oli dapat terjadi jika terjadi kebocoran freon di dalam sistem AC yang menyebabkan freon dan oli keluar dari dalam sistem AC.


Lokasi kebocoran yang paling sering terjadi  pada sistem AC antara lain:

  • Selang AC
  • Koneksi selang dan pipa AC (O-ring dan Gasket Flange).
  • Evaporator
  • Kondensor
  • Seal shaft kompresor.


Alat deteksi kebocoran elektronik dan pewarna dapat digunakan untuk mendeteksi titik kebocoran pada sistem AC agar dapat diperbaiki.


Adanya sumbatan di dalam sistem AC juga dapat mengakibatkan kompresor AC kekurangan oli. Oli bersirkulasi bersama dengan freon di dalam sistem AC, sehingga jika orifice tube dan expansion valve tersumbat maka kompresor AC akan bekerja dengan pelumasan yang kurang sehingga berpotensi mengalami macet.

Walaupun kompresor AC masih dapat berputar namun sebaiknya harus segera diperbaiki atau diganti jika terlihat ada kebocoran, mengeluarkan bunyi yang berisik atau tidak bekerja dengan sempurna.

Beberapa kompresor AC dalam kondisi normal mungkin mengeluarkan suara lebih berisik dari kompresor yang lain, Tapi suara ketukan yang keras terkadang disebabkan oleh adanya udara di dalam sistem AC (untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan proses pemakuman sistem AC untuk mengeluarkan udara dari dalam sistem AC dan kemudian isi kembali freon sesuai spesifikasi).
Bunyi metal yang beradu dan bunyi bearing biasanya merupakan pertanda kompresor AC sudah perlu diganti.

Kompresor AC juga harus diganti jika mengalami kebocoran internal atau tidak dapat menghasilkan tekanan yang cukup karena beberapa hal di bawah ini:
  • Reed valve rusak
  • Ring piston aus
  • Silinder aus

Kompresor yang aus atau adanya masalah dibagian internalnya akan mengakibatkan kompresor AC tidak dapat menghasilkan tekanan kerja yang sesuai spesifikasi walaupun freon dalam kondisi cukup.  Masalah ini dapat didiagnosa dengan menggunakan alat pressure gauge AC.


Penyebab AC mobil yang tidak dingin memang dapat disebabkan oleh banyak hal selain kompresor AC yang tidak berfungsi dengan baik, jadi jangan langsung melakukan penggantian kompresor AC sebelum memastikan beberapa hal dibawah ini:
  • Freon dalam jumlah yang cukup
  • Kemungkinan oli yang terlalu banyak di dalam sistem AC
  • Adanya kontaminasi udara di dalam sistem AC
  • Kondensor tersumbat
  • Orifice tersumbat
  • Electric fan yang tidak bekerja


Pada mobil yang sudah menggunakan automatic climate control system, kerja dari kompresor AC juga sangat dipenagruhi oleh sensor-sensor.

Beberapa mobil ada yang menggunakan:

  • AC pressure transducer (biasanya dipasang pada saluran high pressure) untuk memonitor tekanan freon dan akan mematikan kompresor jika tekanan freon terlalu tinggi.
  • Temperature sensor kompresor AC yang akan mematikan kompresor jika temperaturnya terlalu tinggi.
  • Rpm sensor kompresor AC untuk memonitor drive belt yang selip.

Sebagai contoh, mobil Mitsubishi menggunakan "belt lock controller" untuk memutuskan kompresor AC jika drive belt selip atau kompresor AC macet.


Pada mobil Mercedes Bensz E-Class produksi tahun 1996 keatas AC control module akan memutuskan kompresor AC jika temperature freon dan pressure sensor tidak terlihat naik saat kompresor AC berputar.


Masalah Pada Clutch Kompresor AC

Jika kompresor AC terlihat tidak berputar, pastikan magnetic clutch terhubung saat dialiri listrik. Magnetic clutch yang tidak terhubung dapat disebabkan oleh:
  • Relay magnetic clutch rusak
  • Fuse putus
  • Masalah pada wiring
  • Magnetic clutchnya rusak

Jika magnetic clutch tidak dapat terhubung saat switch AC dinyalakan, coba jumper kabel magnetic clutch langsung ke baterai dengan menggunakan kabel jumper yang dilengkapi fuse untuk mengetahui apakah masalahnya berasal dari magnetic clutch atau dari yang lainnya.

Jika magnetic clutch terhubung saat dijumper maka masalahnya berasal dari power suplai,seperti:
  • Relay
  • Fuse
  • Wiring
  • Switch atau 
  • Control module

Gunakan wiring diagram untuk menelusuri penyebab  tidak adanya  tegangan yang sampai ke magnetic clutch.

Banyak sistem AC mobil yang menggunakan low pressure cut out switch yang berfungsi untuk mencegah clutch kompresor terhubung jika tekanan sistem AC terlalu rendah (jumlah freon rendah). Hal ini didesain untuk melindungi kompresor AC dari kerusakan saat terjadi kebocoran. Jadi jika clutch kompresor AC tidak terhubung periksalah jumlah freon dan switch cut out.

Celah magnetic clutch yang tepat juga sangat mempengaruhi kerja dari magnetic clutch. Jika celahnya tidak tepat maka magnetic clutch dapat selip dan terbakar atau tidak mau terhubung sama sekali. Celah magnetic clutch yang tepat dapat dilihat pada spesifikasi masing-masing mobil di service manual. Namun umumnya celah magnetic clutch berkisar antara 0,25 - 1,0 mm


Kompresor AC Rusak

Seberapa seringkah kerusakan kompresor AC akibat kesalahan produksi...?

Tidak terlalu sering

Sesuai dengan riset yang dilakukan satu produsen kompresor AC yang menyimpulkan bahwa dari hasil pemeriksaan sebanyak 75 unit kompresor yang diklaim mengalami kerusakan dan dikembalikan pada masa warranty, ternyata hanya 2 unit yang memang benar-benar  rusak karena cacat produksi. Sisanya mengalami kerusakan karena berbagai sebab, seperti:
  • Oli yang terlalu sedikit
  • Udara di dalam sistem AC
  • Kontaminasi di dalam sistemAC
  • Kesalahan saat instalasi


Kategori penyebab kerusakan yang terakhir termasuk juga penggunaan jenis pelumas yang tidak sesuai, tidak memasukkan pelumas dengan jumlah sesuai spesifikasi, tidak menggunakan bahan flushing yang direkomendasikan saat "membersihkan" sistem AC, menggunakan freon yang sudah terkontaminasi.

Partikel kotoran dan geram-geram yang tertinggal di dalam sistem AC akibat kerusakan kompresor yang sebelumnya dan tidak dibersihkan dengan sempurna sebelum memasang kompresor AC yang baru merupakan faktor utama berulangnya kerusakan pada kompresor AC yang baru diganti.


Gunakanlah selalu pelumas yang direkomendasikan untuk setiap kompresor AC. Hal ini khususnya sangat penting pada kompresor AC jenis rotary vane dan scroll-type. Kompresor AC yang baru biasanya  sudah berisi pelumas yang diisi dari pabrik, Pada beberapa kasus sebelum dipasang ke mobil, oli yang ada didalam kompresor tersebut harus dikuras dan kemudian dimasukkan kembali sesuai dengan kebutuhan sistem AC mobil.

Ada juga kompresor AC yang berisi pelumas oli POE dan PAG dan belum tentu  sesuai dengan sistem AC suatu mobil. Ikuti petunjuk pemasangan dari produsen kompresor AC untuk mencegah masalah warranty dikemudian hari.

Sebelum menambahkan oli baru ke dalam sistem AC, oli lama yang berada di dalam sistem harus dikeluarkan terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah adanya kontaminasi pada pelumas dan mengurangi resiko mengisi oli dengan jumlah yang berlebihan di dalam sistem AC (hal ini akan mempengaruhi performa sistem AC). Selalu lihat petunjuk spesifikasi kapasitas oli yang dikeluarkan pabrikan mobil untuk setiap jenis mobil.


Berikut daftar pelumas yang direkomendasikan untuk berbagai merk kompresor AC R134a

  • Behr/Bosch rotary compressors - Ester 100
  • Behr/Bosch piston compressors - PAG 46
  • Calsonic V5 - PAG 150
  • Calsonic V6 - PAG 46
  • Diesel/Kiki (Zexel) DKS, DKV dan DCW - PAG 46
  • Hitachi (all) - PAG 46
  • Keihin (all) - PAG 46
  • Matsushita (all) - Ester 100
  • Mitsubishi FX80 - PAG 100
  • Mitsubishi FX105 - PAG 46
  • Nihon (all) - Ester 100
  • Nippondenso 6P, 10P, 10PA, 10P08E - PAG 46
  • Nippondenso SP127, SP134  dan  6E171 - PAG 46
  • Nippondenso TV series - PAG 125
  • Panasonic (all) - PAG 46
  • Sanden SD500 & SD700 - PAG 100
  • Sanden SD710, SDB, TV dan TRS - PAG 46 dan 
  • Seik-Seiki (semua) - Ester 100.


Melakukan Flushing Setelah Mengalami Kerusakan Kompresor AC

Saat kompresor AC mengalami kerusakan kemungkinan besar terdapat partikel-partikel halus logam yang tertinggal di dalam sistem AC. Partikel ini sebagian besar akan terjebak di dalam kondensor yang dapat menyumbat pipa-pipa kondensor dan mempengaruhi efek pendinginan sistem AC.

Sebagian lagi dari partikel  logam tersebut akan menuju dan menyumbat orifice tube atau expansion valve. Partikel ini  bahkan dapat dihisap kembali ke dalam suction tube. Jika partikel logam  ini tidak dikeluarkan dengan cara flushing maka dapat terhisap kembali masuk kedalam kompresor AC yang baru sehingga mempercepat kerusakan kompresor tersebut.


Sangat dianjurkan untuk melakukan flushing selang-selang AC sebelum melakukan penggantian kompresor AC. Begitu juga halnya dengan flushing kondensor AC. Namun pada banyak kondensor, langkah penggantian merupakan salah satu jalan untuk memastikan untuk menghilangkan kontaminan dari dalam sistem  AC.

Langkah flushing mungkin akan efektif untuk membersihkan kotoran pada kondensor tipe serpentine tapi tidak begitu halnya dengan kondensor dengan tipe aliran paralel, begitu juga dengan tipe kondensor terbaru dengan tabung ekstrusi yang sangat kecil.

Untuk aplikasi seperti ini, maka kondensor harus diganti. Memang harganya cukup mahal, tapi tidak semahal dengan mengganti kembali kompresor AC karena adanya partikel logam  dan endapan pada kondensor yang tidak diganti.


Setelah melakukan flushing, pasanglah in-line filter setelah kondensor untuk menyaring partikel yang mungkin masih tertinggal di dalam sistem AC. filter tersebut akan mencegah kotoran menuju orifice tube.

Dapat juga dipasangkan sebuah filter screen pada susction hose dibagaian inlet kompresor untuk melindungi kompresor yang baru dari partikel logam yang tertinggal pada bagian atas suction hose atau evaporator.

Alasan lain perlunya melakukan flushing adalah untuk menghilangkan sisa oli di dalam sistem AC saat akan melakukan perubahan sistem AC dari R12 menjadi R134a yang lebih ramah terhadap lapisan ozon, namun pastikan bahwa jumlah oli di dalam sistem AC sesuai spesifikasi setelah melakukan flushing.

Penambahan oli ke dalam sistem AC akan lebih akurat jika di flushing terlebih dahulu karena sangat sulit untuk mengetahui secara pasti jumlah oli yang masih tertinggal di dalam sistem akibat adanya kebocoran.

Memperkirakan jumlah oli yang terdapat di sistem saat melakukan penggantian komponen-komponen AC seperti accumulator, receiver/drier, kondensor, kompresor dan selang-selang kurang akurat untuk menentukan berapa banyak oli yang harus ditambahkan ke dalam sistem ketika mengisi ulang freon.

Flushing akan menghilangkan semua oli yang ada di dalam sistem sehingga jumlah oli yang tepat sesuai spesifikasi pabrikan dapat ditambahkan kedalam sistem AC.


Apa yang terjadi jika oli kompresor terlalu banyak atau kurang..?

Oli yang terlalu sedikit di dalam sistem AC akan mengurangi pelumasan dan mempercepat kerusakan kompresor AC. Terlalu banyak oli di dalam sistem AC akan menggenangi kondensor dan dapat menghambat aliran freon sehingga mengurangi efektivitas pendinginan sistem AC.


Komponen lain yang sebaiknya juga diganti akibat kerusakan kompresor adalah accumulator atau receiver/dryer dan orifice tube atau expansion valve. Accumulator berisi descicant yang berfungsi untuk menyaring uap air dan berfungsi sebagai filter untuk melindungi sistem AC. Penggantian orifice tube dan expansion valve dianjurkan karena lubang kecil pada komponen pengukur ini dapat dengan mudah tersumbat oleh partikel kotoran.


Vakum dan Pengisian Freon Sistem AC

Setelah kompresor AC dipasang dan selang-selang AC dihubungkan maka sistem AC harus divakum dengan menggunakan vacuum pump untuk mengeluarkan udara dan uap air dari dalam sistem AC. Jika tidak dikeluarkan dari dalam sistem, udara akan mengurangi efek pendinginan sistem AC. Uap air akan bereaksi dengan oli dan menghasilkan zat azam dan endapan lumpur. Uap air juga dapat membeku dan menyumbat expansion valv, menimbulkan bunyi, menyumbat atau bahkan menutup saluran AC sama sekali.

Sebuah pompa vakum yang dapat memberikan kevakuman yang tinggi harus digunakan untuk mengeluarkan seluruh kontaminasi di dalam sistem AC. Saat udara dikeluarkan dari dalam sistem  maka akan terjadi kevakuman yang akan membuat sisa uap air mendidih dan menguap. Agar hal ini dapat terjadi pompa vakum harus dapat menciptakan kevakuman sampai 29 in Hg selama proses vakum yang dilakukan setidaknya sekitar 30 menit.

Cara yang paling baik memonitor proses vakum adalah dengan menggunakan Thermistor Vacuum Gauge yang mampu membaca sampai satuan micron ( 1 inchi mercury setara dengan 25.400 micron) .
Dibutuhkan alat yang sangat akurat untuk mengukur kevakuman di dalam sistem AC karena sedikit saja ada sisa tekanan di dalam sistem AC dapat mencegah uap air yang tersisa di dalam sistem AC  untuk menguap. Hanya 1/2 inchi mercury tekanan (12.700 micron)  dapat menurunkan titik didih air lebih dari 5 derajat celcius. Mengeluarkan seluruh tekanan di dalam sistem AC merupakan langkah penting pada proses vakum untuk memastikan semua udara dan uap air keluar dari sistem AC.

Setelah melakukan proses vakum pada sistem AC, tutup semua katup dan matikan pompa vakum. Kenaikan tekanan yang lambat di dalam sistem AC (dapat terlihat pada Thermistor Vacuum Gauge) akan terjadi ketika sisa uap air terus mendidih di dalam sistem AC. Melakukan proses vakum tambahan akan mengeluarkan sisa uap air ini. Proses vakum belum dapat dikatakan selesai sebelum sistem AC dapat mempertahankan pembacaan kevakuman yang stabil di bawah 700 micron paling tidak selama 3 menit.

Waktu yang dibutuhkan untuk proses vakum dapat dipersingkat jika sebelumnya melakukan langkah pendahuluan untuk mengkondisikan evaporator sebelum menghubungkan pompa vakum. Langkah pendahuluan ini untuk menaikkan temperatur sehingga uap air di dalam sistem dapat menguap lebih cepat. Cara paling mudah untuk menaikkan temperatur evaporator adalah dengan menghidupkan mesin dengan heater pada posisi HOT dan mode RECIRC. Hidupkan blower AC pada putaran maksimal dan tutup semua pintu dan kaca mobil. Saat mesin mencapai temperatur kerja, evaporator akan mendapatkan pemanasan dan siap untuk divakum.


Jika kevakuman sistem AC tidak dapat stabil kemungkinan ada kebocoran di dalam sistem AC, pada pompa vakum atau koneksinya. Lakukan pemeriksaan kebocoran sebelum melakukan proses vakum karena proses vakum tidak selalu dapat diandalkan untuk mengetahui adanya kebocoran yang sangat kecil pada sistem AC. Seal dan O-ring yang bocor saat ada tekanan bisa saja berubah posisi dan tidak bocor saat proses vakum.


Terakhir, isi kembali oli kompresor dan freon ke dalam sistem AC dengan jumlah sesuai spesifikasi. Jangan mengisi oli kompresor dan freon secara berlebihan. Periksa performa pendinginan sistem AC untuk memastikan sistem AC bekerja dengan normal dan kompresor yang baru berfungsi dengan baik.


Analisa Kerusakan Kompresor AC General Motor

Analisa secara lengkap yang dilakukan  pada kompresor AC yang dipasang pada mobil-mobil GM yang diganti karena beberapa keluhan seperti berisik, getaran dan kemampuan pendinginan yang rendah banyak menunjukkan ternyata tidak ada masalah.

Analisa lebih lanjut yang dilakukan menemukan akar masalah penyebab keluhan pelanggan yang menyebabkan dilakukan penggantian kompresor AC seringkali disebabkan oleh masalah pengisian freon atau masalah pada area atau sistem lainnya.

Pengisian freon ke dalam sistem AC yang tidak sesuai, baik terlalu berlebihan atau kurang, merupakan kontributor terbesar penggantian kompresor AC yang tidak perlu. Penggunaan alat refrigerant recycling/recharging yang dapat mengukur dengan akurat banyaknya freon yang diisikan ke dalam sistem AC akan membantu teknisi melakukan diagnosa yang lebih akurat tentang level pengisian freon sebelum memutuskan melakukan penggantian komponen.

Pemeriksaan visual secara menyeluruh juga harus dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan yang lebih dalam dan melakukan perbaikan. Dengan melakukan pemeriksaan secara visual diharapkan dapat menemukan kemungkinan penyebab masalah yang kasat mata sehingga  dapat menghemat waktu dan mengurangi diagnosa yang lebih jauh.

Lakukan pemeriksaan-pemeriksan dibawah ini sebelum melakukan penggantian kompresor AC karena keluhan seperti bunyi berisik, getaran dan AC kurang dingin.

  • Baut braket atau mounting kompresor AC kemungkinan kendor atau tidak terpasang
  • Fanbelt kompresor AC kemungkinan kendor atau tidak terpasang dengan benar
  • Saluran freon AC mungkin bersentuhan dengan body mobil, chasis atau komponen mesin. Hal ini dapat menimbulkan suara berisik dan getaran  yang dapat dirasakan pada ruang penumpang.
  • Aliran udara pada kondensor AC kurang
  • Fin-fin kondensor AC bengkok atau tertutup kotoran.
  • Celah  antara kondensor dan radiator terdapat sampah dan kotoran.
  • Cooling fan tidak bekerja sebagaimana mestinya atau penggunaan aksesoris aftermarket yang menghalangi aliran udara yang menuju ke kondensor.
  • Periksa dari kemunkinan tidak terpasangnya air deflector, baffle, seal dan shroud.
  • Compressor cycling switch tidak bekerja dengan benar. Hal ini dapat mengakibatkan evaporator membeku atau kompresor AC tidak dapat terhubung dalam waktu yang cukup untuk membangkitkan tekanan di dalam sistem AC.
  • Udara yang mengalir melalui evaporator terhambat.
  • Filter cabin tersumbat, atau evaporator tertutup kotoran.
  • Pengisian freon tidak sesuai spesifikasi. 
  • Sistem Ac mungkin diisi dengan oli yang tidak tepat
  • Sealer sistem AC tidak sesuai dengan rekomendasi GM
  • Freon terkontaminasi atau mengandung banyak uap air. 
  • Orifice tube atau thermostatic expansion valve (TXV) tersumbat atau tidak bekerja
  • Capillary bulb pada thermostatic expansion valve (TXV) harus dipasang dengan posisi yang benar sehingga valve dapat mengalirkan freon dengan sempurna.
  • Descicant bag di dalam accumulator rusak sehingga partikel kotoran bersirkulasi di dalam sistem AC
  • Lakukan pemeriksaan kode DTC pada seluruh control module. Beberapa kode DTC dapat menonaktifkan kompresor AC. Perbaiki kode DTC tersebut terlabih dahulu agar kompresor AC dapat berfungsi dengan normal.
  • Pastikan mesin tidak bekerja pada putaran idle yang terlalu rendah dan pastikan mesin bekerja pada kondisi dimana kompresor AC diijinkan untuk bekerja ( sebagai contoh mesin mungkin mengalami overheat atau terlalu dingin untuk kompresor diijinkan bekerja).




Ada masalah dengan mobil Anda...??  

Butuh Bantuan...???  

Silahkan hubungi kami..!!





Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *