Senin, 16 April 2018

Cara Diagnosa Kode DTC P0300 Random Misfire

Bagaimana Menganalisa Dan Memperbaiki Kode DTC P0300 Random Misfire



Jika lampu CEK ENGINE menyala dan setelah diperiksa dengan menggunakan scantool muncul kode diagnostic trouble code (DTC) P0300, berarti mesin mengalami kerusakan "random misfire".

Misfire dapat diartikan telah tejadi kegagalan pembakaran di dalam mesin yang mempengaruhi emisi gas buang. Gejala misfire dapat terjadi pada salah satu silinder mesin atau dapat juga terjadi secara acak atau random.

Kode DTC random misfire dapat muncul pada mobil yang menerapkan sistem OBD II apabila terjadi beberapa kali misfire pada beberap silinder mesin.



DTC P0300 Random Misfire
 DTC P0300 Random Misfire 



Kode DTC random misfire dapat timbul oleh beberapa penyebab diantaranya:

  • Kebocoran kevakuman pada intake manifold atau throttle valve
  • Kerusakan valve EGR ( Exhaust Gas Recirculation)  yang menyebabkan kebocoran gas buang masuk ke intake manifold
  • Kwalitas bahan bakar yang buruk

Selain itu ada juga beberapa penyebab yang lain, walaupun sangat jarang sampai menimbulkan kode DTC tersebut, yaitu:
  • Busi yang jelek
  • Ignition coil lemah
  • Fuel injector kotor
  • Tekanan bahan bakar rendah
  • Valve spring lemah


Jika misfire terjadi hanya pada satu atau dua silinder mesin, maka yang akan muncul adalah kode DTC misfire yang menunjukkan pada silinder yang mengalami misfire, bukan kode DTC random misfire.


Jika mesin mengalami misfire dan kode DTC belum muncul, gunakanlah scantool yang dapat mengakses Mode 06 (Jumlah gejala misfire yang dicatat oleh sistem OBD II) untuk melihat  Mode 06 cylinder misfire counts. Jika terlihat satu atau lebih silinder menunjukkan misfire count maka fokuslah untuk melakukan analisa pada silinder-silinder tersebut.


Sistem OBD II biasanya TIDAK akan memunculkan kode misfire apabila gejala misfire belum mempengaruhi emisi gas buang melebihi dua persen dari standar.


Kriteria pasti untuk memunculkan kode misfire pada tiap merk dan tipe mobil dapat berbeda-beda. Namun daftar dibawah ini dapat memberikan gambaran hal-hal apa saja  yang akan memicu timbulnya beberapa kode misfire pada mesin-mesin produksi General Motor.

 DTC P0300 Random Misfire  General Motor


Kode DTC random misfire P0300 atau kode DTC misfire pada salah satu silinder P030X akan muncul jika sistem OBD II mendeteksi terjadinya misfire yang membuat emisi gas buang 1.5 kali lebih tinggi dari batas yang ditentukan atau tingkat misfire tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan kerusakan pada catalytic converter dimana hal ini sangat berbahaya dan biasanya akan menyalakan lampu Check Engine.



Cara Menganalisa Random Misfire Dengan Cepat

Analisa dan diagnosa random misfire diawali dengan memeriksa kevakuman intake manifold mesin. Hubungkan vacuum gauge pada vacuum port di intake manifold. Hidupkan mesin dan baca hasil pembacaan kevakuman intake manifold yang ditunjukkan vacuum gauge.


Pada rata-rata mesin, kevakuman intake manifold berada pada angka yang stabil dikisaran 16-22 inchi. Nilai pembacaan yang lebih rendah mengindikasikan adanya kebocoran pada intake manifold atau bisa juga adanya  back pressure pada saluran ekshaust (seperti catalytic converter yang tersumbat), keausan pada valve guide atau valve spring yang lemah.

Nilai kevakuman yang secara berangsur-angsur turun saat mesin sedang idle menunjukkan adanya sumbatan pada sistem ekshaust. Nilai kevakuman yang berfluktuasi naik-turun mengindikasikan kebocoran pada valve atau keausan pada valve guide.


Jika mesin mengalami salah satu gejala  seperti di bawah ini, kemungkinan munculnya kode DTC random misfire diakibatkan kebocoran kevakuman:



Putaran idle terlalu tinggi.

Putaran idle mesin akan selalu dikontrol oleh Powertrain Control Module atau PCM, dan akan merespon kebocoran kevakuman yang kecil dengan menutup saluran bypass throttle body.

Namun jika kebocoran terlalu besar dan sistem kontrol putaran idle tidak mampu mengkompensasi tambahan udara yang terlalu banyak maka putaran idle akan menjadi sangat tinggi.


Lokasi kebocoran kevakuman yang umum terjadi antara lain:

  • Gasket throttle body.
  • Gasket Intake manifold.
  • Sambungan-sambungan sistem kevakuman mesin.
  • Selang-selang atau aksesoris tambahan yang bekerja dengan bantuan kevakuman mesin seperti, booster rem dan EVAP canister purge valve.
  • Kebocoran pada O-ring injektor yang mengakibatkan kebocoran udara melalui seal tersebut
  • Keausan throttle shaft.



Putaran idle kasar dan mesin mati-mati

Kebocoran kevakuman yang terlalu besar dapat mengakibatkan campuran bahan bakar menjadi sangat sulit terbakar sehingga mesin tidak dapat hidup sama sekali.


Gejala yang sama seperti terjadinya kebocoran kevakuman juga dapat disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini:
  • Valve EGR yang macet pada posisi terbuka saat idle.
  • Selang sistem PCV atau positive crankcase ventilation yang kendor.
  • Kebocoran valve PCV.
  • Pemakaian valve PCV yang tidak sesuai (Valve PCV mengalirkan terlalu banyak udara).

Putaran idle yang sangat kasar hingga mesin cenderung mati pada kasus ini disebabkan oleh "lean misfire". Campuran bahan bakar terlalu kurus sehingga sangat sulit untuk dibakar dan bahkan tidak dapat terbakar sama sekali. Lean misfire dapat dideteksi dengan meningkatnya kadar HC pada gas buang yang bisa mengakibatkan kendaraan gagal dalam uji emisi gas buang.

Untuk informasi lebih lanjut lihat kode DTC lean P0171 dan P0174.





Mesin tersendat saat akselerasi.

Gejala ini bisa disebabkan oleh kebocoran kevakuman, namun juga bisa disebabkan oleh fuel injector yang kotor, fuel pump yang lemah (tekanan bahan bakar rendah) atau kerusakan fuel pressure regulator.
Gejala ini juga bisa muncul diakibatkan misfire sistem pengapian karena busi yang aus atau kotor, kabel busi yang jelek atau ignition coil lemah.

Hal penting yang harus diingat menyangkut kebocoran kevakuman adalah akan memberikan efek yang sangat terasa pada putaran idle.
Saat throttle terbuka setengah atau penuh udara yang masuk kedalam mesin sangat banyak sehingga kebocoran kevakuman hanya memberikan dampak yang kecil pada perbandingan campuran bahan bakar dan udara. 




Cara Mencari Lokasi Kebocoran Kevakuman


Mulailah dengan melakukan pemeriksaan secara visual pada selang-selang vakum dan sambungannya. Periksa dari kemungkinan adanya selang yang lepas, kendor ataupun retak.

Dengarkan juga suara mesin saat idle, jika terjadi kebocoran kevakuman biasanya akan terdengar suara desisan dari sumber kebocoran.

Teknik lain untuk menganalisa terjadinya kebocoran adalah dengan melihat data stream Fuel Trim dengan menggunakan scantool. Untuk informasi mengenai data fuel trim silahkan baca artikel Membaca Data Fuel Trim Untuk Menganalisa Kinerja Mesin.


Teknik paling cepat untuk menemukan sumber kebocoran adalah dengan menggunakan gas profane dan memasang sebuah selang karet pada sebuah valve gas.

Buka valve gas untuk mendapatkan aliran gas yang stabil. Kemudian arahkan selang karet tersebut pada titik yang dicurigai terjadinya kebocoran dengan posisi mesin pada putaran idle.

Jika terjadi kebocoran maka gas profane akan terhisap masuk ke dalam mesin melalui lubang kebocoran tersebut.

Masuknya gas profane ke dalam mesin tersebut akan merubah campuran bahan bakar dan udara sehingga membuat putaran idle berubah menjadi lebih stabil atau tinggi.

Catatan:
Saat melakukan pemeriksaan ini sebaiknya lepaskan motor idle speed control untuk sementara waktu.

Warning :
Berhati-hatilah karena gas profane sangat mudah terbakar dan dapat terbakar oleh bunga api atau bara.


Untuk memeriksa kebocoran kevakuman yang kecil bisa menggunakan "smoke machine".

Smoke machine akan memasukkan asap buatan ke dalam intake manifold (lakukan hal ini dengan kondisi mesin mati). Asap yang dimasukkan mengandung zat pewarna ultraviolet sehingga akan mudah terlihat ketika terkena sinar ultraviolet.

Jika terjadi kebocoran maka akan tampak asap keluar dari selang, sambungan-sambungan, gasket intake manifold atau retakan pada intake manifold.

Catatan:
Intake manifold yang terbuat dari bahan plastik bisa mengalami keretakan pada area yang sulit dilihat. Bagian yang paling rentan adalah lubang vakum intake manifold yang terbuat dari plastik.


Metode yang kurang efektif memeriksa kevakuman adalah dengan menggunakan tekanan udara sekitar 3 pound yang dimasukkan ke intake manifold.

Gunakan regulator yang dapat disetel untuk menyuplai tekanan udara ke intake manifold melalui lubang vakum.

Jangan memberikan tekanan udara yang berlebihan..! Intake manifold yang terbuat dari plastik gampang sekali pecah jika mendapatkan tekanan yang berlebihan.

Dengan posisi mesin OFF dan intake manifold diberikan tekanan udara, berikan air sabun pada area yang dicurigai mengalami kebocoran. Jika tampak ada gelembung sabun berarti ada kebocoran.


Gas propane juga dapat digunakan dengan alat  infrared exhaust analyzer. Kebocoran kevakuman akan selalu membuat nilai pembacaan Carbon monoxide (CO) manjadi turun dan nilai Hydrocarbon (HC) berfluktuasi.

Exhaust analyzer dapat memberitahu jika memang ada kebocoran dan dengan menggunakan metode gas propane dapat diketahui lokasi kebocoran.

Trik yang digunakan disini adalah dengan melihat kenaikan nilai CO dan penurunan nilai HC saat mengarahkan gas propane pada area kebocoran yang dicurigai.


Ada dua tipe kebocoran kevakuman yang dapat diperiksa dengan menggunakan exhaust analyzer . 


Yang pertama adalah kebocoran kevakuman secara general (PCV hose, brake booster dll) yang membuat campuran bahan bakar menjadi kurus dan pembacaan nilai CO sangat rendah dan pembacaan nilai HC sedikit lebih tinggi. Pembacaan nilai O2 juga akan tinggi.

Tipe kebocoran kevakuman yang kedua adalah, kebocoran yang terjadi atau mempengaruhi hanya satu atau dua silinder saja (kebocoran gasket intake manifold atau terdapat retak pada salah satu saluran intake manifold). Hal ini akan mengakibatkan pembacaan nilai CO yang normal atau rendah dan fluktuasi nilai HC yang sangat tinggi. Nilai O2 juga tinggi.


Penting untuk diingat bahwa campuran yang terlalu kurus juga akan mengakibatkan pembacaan nilai HC yang berfluktuasi sama seperti jika terjadi kebocoran kevakuman.
Untuk membedakannya dapat dengan menggunakan trik sederhana ini, buat campuran menjadi sedikit lebih kaya sekitar 1.5 sampai 2 persen dengan mengarahkan gas propane ke dalam throttle body .

Jika putaran mesin berubah menjadi halus dan rata dan nilai HC turun dan tetap stabil maka masalahnya berasal dari campuran bahan bakar saat idle yang terlalu kurus. Periksa injektor yang kotor, tekanan bahan bakar yang rendah, atau kerusakan fuel pressure regulator. Jika nilai HC tetap berfluktuasi berarti campuran masih terlalu kurus pada satu atau lebih silinder karena adanya kebocoran kevakuman.

Jika ada kecurigaan terjadi kebocoran kevakuman pada sirkuit vakum tertentu, periksalah dengan menggunakan hand vacuum pump untuk mencari penyebab kerusakan dengan memberikan kevakuman pada selang atau koneksi  kevakuman sampai ditemukan salah satu  komponen atau sistem yang tidak dapat menahan kevakuman. Pada beberapa  mobil terdapat vacuum reservoir  metal canister kecil yang berfungsi menjaga kevakuman dan terkadang mengalami kebocoran.


Pemeriksaan EGR

Valve EGR harus tetap tertutup  saat mesin DINGIN dan putaran IDLE. Saat mesin mulai panas, akselerasi atau bekerja dengan beban berat valve EGR harus TERBUKA.  Valve EGR yang dioperasikan oleh kevakuman maka akan ditarik oleh kevakuman intake manifold jika  kondisinya terpenuhi.

Valve EGR kotor


Beberapa valve EGR juga berfungsi untuk mendeteksi backpressure sistem ekshaust dan tidak akan terbuka sampai backpressure mencapai tingkat yang telah ditentukan. Namun ada juga EGR yang yang dikontrol secara elektronik oleh PCM  dan tidak menggunakan kevakuman untuk mengoperasikannya.

Saat Valve EGR terbuka, maka sedikit gas buang akan disalurkan kembali ke dalam intake manifold. Hal ini akan menipiskan campuran bahan bakar dan udara dan mendinginkan ruang bakar untuk menurunkan pembentukan gas NOX di dalam silinder.

Jika valve EGR tidak tertutup saat tidak dibutuhkan atau jika terjadi kebocoran akibat adanya kerak karbon pada valve seat dan valve steam maka gas ekshaust akan terhisap ke dalam intake manifold secara terus menerus dan membuat campuran menjadi kurus. Hal ini akan menyebabkan misfire dan memunculkan kode DTC random misfire. Bersihkan valve seat EGR dan stem dapat menghilangkan masalah valve EGR yang macet. Jika tetap tidak berhasil maka valve EGR harus diganti.

Pada beberapa mesin masalah seperti ini mungkin tidak akan muncul sampai mesin mencapai temperatur kerja. Valve EGR tetap tertutup saat mesin masih dingin, namun akan mulai bocor saat mesin panas. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh pegas di dalam valve EGR yang sudah lemah. Satu-satunya jalan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengganti valve EGR.

Cara kerja valve EGR dapat diperiksa dengan beberapa cara. Pertama dengan mengamati kondisi valve stem(jika memungkinkan) sambil membuka throttle. Jika tidak ada pergerakan mengindikasikan masalah dengan valve EGR atau suplai kevakuman .

Cara lain dengan memberikan kevakuman secara langsung ke valve EGR dengan menggunakan hand pump vacuum saat mesin dalam posisi idle. Hal ini akan menarik valve EGR terbuka dan menagkibatkan penurunan rpm sementara waktu.
Metode ketiga adalah dengan mengganti valve EGR dan melihat apakah hal tersebut menghilangkan gejala random misfire.



Memeriksa tekanan kompresi

Lepaskan busi dan pasang compression tester untuk mengukur tekanan kompresi. Pastikan sistem pengapian dalam keadaan non aktif dan throttle terbuka penuh saat melakukan pemeriksaan tekanan kompresi.
Rata-rata tekanan kompresi pada kebanyakan mesin berkisar diangka 140 -160 PSI. Jika tekanan kompresi rendah kemungkinan ada kerusakan pada ekshaust valve, atau kebocoran gasket cylinder head atau  valve spring sudah rusak atau lemah.


Untuk memastikan penyebab rendahnya tekanan kompresi berasal dari keausan ring piston atau berasal dari kerusakan mekanisme valve dapat dilakukan dengan menambahkan sedikit oli ke dalam silinder mesin (wet compression test). Kemudian ulangi pemeriksaan tekanan kompresi . Jika hasil pembacaan berubah menjadi tinggi maka mesin mengalami kerusakan pada ring piston, namun jika tidak ada perubahan pembacaan tekanan kompresi berarti masalahnya berasal dari mekanisme valve atau gasket cylinder head.

Kemungkinan penyebab tekanan kompresi yang rendah:


  • Kebocoran gasket cylinder head
  • Ekshaust valve terbakar
  • Intake atau ekshaust valve bengkok
  • Valve spring rusak atau sudah lemah
  • Keausan pada lobe chamshaft




Pemeriksaan sistem pengapian

Kode DTC yang diakibatkan oleh pengapian yang lemah  dapat disebabkan oleh:


  • Busi kotor
  • Celah busi terlalu lebar
  • Kabel busi rusak
  • Ignition coil lemah
  • Ignition coil retak


Lepaskan dan periksa kondisi busi. Jika elektroda busi tampak basah karena oli atau kerak karbon kemungkinan ada oli yang terhisap masuk ke dalam mesin melaui keausan valve guide dan valve seal. Penggantian busi pada kasus seperti ini hanya akan menyelesaikan masalah sementara waktu saja.

Jika elektroda busi tampak normal , periksa kabel busi dan bootnya dari kemungkinan rusak atau kendor. Ukur tahanan kabel busi dari ujung ke ujung. ganti kabel busi jika nilai tahanannya melebihi spesifikasi (50.000 Ohm/foot).

Jika kabel busi kendor, rusak, terbakar atau nilai tahanannya berlebihan maka harus diganti. Pada sistem pengapian Coil On Plug (COP) yang tidak menggunakan kabel busi maka yang harus diperiksa adalah retakan atau bekas karbon pada selongsong koil.

Jika sistem pengapian dan tekanan kompresi dalam keadaan baik, hal selanjutnya yang perlu diperiksa dalah injector. Gunakan test lamp atau AVO meter untuk memeriksa apakah terdapat tegangan listrik pada terminal injektor saat kunci kontak ON dan terdengar suar "klik" saat terminal negatif injektor dihubungkan ke ground. Jika sirkuit kelistrikan injector berfungsi dengan baik kemungkinan injector tersumbat oleh deposit kotoran. Apabila setelah dilakukan pembersihan injector masih tidak dapat berfungsi dengan normal maka injector harus diganti.

Misfire yang terjadi pada dua silinder yang "berpasangan" di mesin yang menggunakan sistem pengapian distributorless ignition system (DIS) biasanya dikarenakan ignition coil yang sudah jelek.


Pemeriksaan Fuel Injection

Random misfire dapat juga disebabkan jika fuel injector  tidak dapat menyuplai bahan bakar yang cukup ke mesin, sehingga menyebabkan campuran bahan bakar dan udara terlalu kurus dan memicu terjadinya misfire. Penyebab yang paling mendasar adalah fuel injector kotor (ada deposit karbon pada nozzle injector karena menggunakan bahan bakar yang kwalitasnya rendah atau mobil sering digunakan pada jarak pendek dikemacetan). atau tekanan bahan bakar yang rendah akibat lemahnya fuel pump, kerusakan fuel pressure regulator atau fuel filter yang kotor.

Salah satu cara untuk memeriksa injector yang kotor dengan menggunakan  "pressure drop test." Dengan menggunakan fuel pressure gauge dan dihubungkan ke fuel supply rail sehingga dapat membaca atau membandingkan  penurunan tekanan bahan bakar pada setiap injector saat diaktifkan beberapa detik dengan kunci kontak ON-OFF. Jika salah satu fuel injector menunjukkan penurunan tekanan secara signifikan dari injector yang lainnya maka kemungkinan injector tersebut tersumbat dan harus dibersihkan atau diganti.


Salah satu perbaikan yang cepat adalah dengan membersihkan injector. Tambahkan satu atau dua kaleng fuel injector cleaner ke dlam tangki bahan bakar (ikuti petunjuk dari pabrik pembuatnya).  Langkah ini dapat membersihkan sebagian atau seluruh deposit karbon  yang menghambat penyemprotan bahan bakar pada injector. hasil yang lebih baik adalah dengan melakukan pembersihan injector di luar mobil dengan menggunakan cleaning machine.

Periksa tekanan bahan bakar. Jika tidak sesuai dengan spesifikasi berarti ada masalah yang memerlukan analisa lebih lanjut.  Tekanan bahan bakar yang rendah bisa disebabkan oleh fule pump lemah, kerusakan fuel pressure regulator dan fuel filter yang kotor.

Jangan lupa juga untuk memeriksa kwalitas bahan bakar yang digunakan. Karena bahan bakar yang berkwalitas rendah atau bercampur dengan air akan membuat campuran terlalu kurus dan menimbulkan misfire.



Menggunakan Scantool Mendeteksi Misfire

Scantool dapat digunakan untuk menganalisa gejala random misfire
Saat sistem OBD II mendeteksi terjadinya misfire dan menampilkan kode DTC P0300, ANGKA KEDUA TERAKHIR menunjukkan posisi silinder yang mengalami misfire (P0301, P0302, P0303, P0304, P0305, P0306, P0307, P0308, P0309, P0310, P0311, P0312).

Sebagai contoh kode DTC P0304 berarti misfire terjadi pada silinder nomor 4. Namun jika yang muncul hanya kode DTC P0300 lihat service informasi kendaraan untuk menentukan bagaiman sistem penomoran silinder pada mesin tersebut karena hal ini belum tentu sama pada setiap mesin. Jika misfire secara acak dan terjadi baergantian pada silinder-silinder mesin maka sistem OBD II akan memunculkan kode DTC P0300.

Terlepas dari tipe problem misfire yang terjadi pada mesin, scantool dapat digunakan untuk mengetahui atau melihat  data parameter kinerja mesin seperti input yag digunakan oleh PCM untuk mengontrol kerja mesin yang meliputi:

  • Throttle position
  • Temperatur mesin
  • Mass air flow
  • Manifold absolute pressure 
  • Status open atau closed loop
  • Nilai tegangan oksigen sensor dll


Scantool premium dapat mengakses semua data-data tersebut  dan melakukan beberapa onboard diagnostic test yang tidak mungkin dilakukan scantool-scantool standard yang banyak beredar dipasaran.
.



Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *