Kamis, 20 April 2017

Perbaikan ECU Mobil Bagian 3 : Perbaikan Kerusakan Komponen ECU dan Mencari Komponen ECU

Prosedur Perbaikan ECU Dan Mencari Komponen ECU

Artikel Diagnosa kerusakan ECU bagian 3 ini merupakan artikel lanjutan tentang cara mendiagnosa dan melakukan perbaikan kerusakan pada  ECU.

Pada bagian 1 dan bagian 2  telah dibahas beberapa metode pemeriksaan dasar secara visual dan pemeriksaan  komponen ECU dengan menggunakan alat  ukur.

Perbaikan ECU Mobil Bagian 3 membahas tentang kerusakan komponen ECU yang paling sering terjadi dan metode perbaikannya. Selain itu juga akan dibahas sumber untuk memperoleh komponen-komponen ECU.

Agar dapat melakukan pemeriksaan dan perbaikan komponen ECU setidaknya harus mempunyai pemahaman tentang fungsi dan cara kerja komponen elektronika dan mempunyai kemampuan melakukan penyolderan komponen eletronika pada papan PCB .


Jika Anda belum terlalu mahir untuk menyolder dan melepas solderan komponen elektronika dari PCB, anda dapat berlatih menyolder dengan menggunakan komponen PCB bekas yang sudah tidak terpakai.

Diagnosa kerusakan ECU Bag 3 : Perbaikan Kerusakan Komponen ECU dan Mencari Komponen ECU
Gambar 1

Nilai dan Part Number  Kapasitor Produksi NTE:

Kapasitor
Nilai Kapasitor
Part Number
C-28
220uF 35v
NTE# VHT 220 M 35
C-33
33uF 35v
NTE# VHT 33 M 35
C-32
330uF 10V
NTE# VHT 330 M 16
C-27
4.7uF 50v
NTE# VHT 4.7 M 50
C-5
1uF 50V
NTE# VHT 1 M 50


Berlatihlah menyolder beberapa komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dll ke PCB, latih juga teknik memotong kaki-kaki komponen dan melepaskan kembali komponen-komponen tersebut dari PCB tanpa merusak jalur tembaga yang ada pada PCB.

Di internet banyak sekali tutorial cara menyolder komponen elektronika yang memberikan penjelasan detail disertai dengan gambar dan video  tentang teknik dan alat-alat yang dibutuhkan untuk menyolder komponen.


Seperti disebutkan pada artikel Perbaikan ECU Mobil Bagian 1  dan  Perbaikan ECU Mobil Bagian 2, ingatlah selalu untuk melakukan perbaikan ECU pada meja kerja dengan anti listrik statis dan menggunakan gelang anti listrik statis yang kabelnya terhubung ke meja kerja.


Jika anda tidak merasa percaya diri untuk melakukan pekerjaan perbaikan ECU anda dapat mengirim ECU anda untuk diperbaiki oleh bengkel spesialis perbaikan ECU. 


Komponen - Komponen Elektronika Di Dalam ECU

Beberapa komponen ECU, seperti resistor, dioda, dan kapasitor dapat diperoleh pada toko-toko yang menjual komponen elektronika, juga dapat dicari secara online pada berbagai web yang menjual komponen elektronika khususnya komponen semikonduktor.

Salah satu situs yang dapat dicoba untuk mencari komponen ECU salah satunya retailer NTE di alamat www.nteinc.com. NTE mempunyai stok  komponen elektronika yang beragam  dan mempunyai katalog referensi online.


Pada halaman home pagenya arahkan cursor pada “online cross reference”, dan pilih “semiconductors, di sana anda dapat memilih nomor part yang sesuai.


NTE juga mempunyai beberapa distributor lokal di beberapa negara, Anda dapat mencari distributor-distributor tersebut di website tersebut.


Mengenal Part Number Transistor

Nomor sparepart transistor terkadang sedikit membingungkan, karena keterbatasan tempat nomor spare part yang di cetak pada badan transistor terkadang hanya berupa singkatan.

Pada transistor produksi negara Jepang biasanya nomor spare partnya diawali huruf kemudian diikuti oleh angka, seperti contoh “B1335A”.

Dengan sistem penomoran transistor Jepang tersebut anda harus menambahkan  “2 S” di depan part number yang tercetak di badan transistor untuk mendapatkan nomor spare part yang lengkap, jadi nomor spare part yang lengkap adalah “2SB1335A”.

Pada transistor produksi Amerika, sistem penomorannya anda harus tambahkan  “2N” di depan angka yang tercetak pada badan transistor untuk mendapatkan nomor spare part komplitnya. (Contoh“2N3904”) 

Walaupun ada beberapa sistem penomoran yang berbeda namun biasanya pada transistor produksi Amerika nomor spare part ditulis dengan lengkap pada badan transistor.

Dengan memahami nomor spare part komponen akan sangat membantu dalam melakukan identifikasi dan pembelian komponen yang sesuai dengan kebutuhan.

Komponen dioda juga lebih sulit untuk diidentifikasi karena hanya sedikit yang mempunyai nomor spare part yang tercetak di badannya. Zener diode hanya mempunyai nilai tegangan zener di badannya.


Contoh Kerusakan dan Perbaikan ECU


TCU ( Transmission control Unit)  Honda Accord Tahun 1990-1994

Gejala kerusakan :

Indikator D4 selalu menyala pada saat kunci kontak ON. Transmisi masuk ke mode fail safe
Gejala lain : Muncul kode DTC, perpindahan gigi agak tersendat (catatan : Gejala kadang hanya muncul sementara atau pada kondisi suhu mesin tertentu)


Penyebab :

Kebocoran Kapasitor. Tumpahan elekrolit dari kapasitor memutus jalur PCB  dan mengakibatkan pengaturan yang berubah-rubah dan kontroler gagal melakukan internal circuit check dan akhirnya menyalakan lampu indikator D4. Kapasitornya sendiri kemungkinan telah mengalami short circuit.

Ada 2 jenis kontroler yang digunakan kendaraan ini, Kontroler dengan OKI yang sering mengalami kerusakan kapasitor bocor. (sticker identifikasi pada bagian luar kontroler tertulis OKI)

Untuk melakukan perbaikan PCB, maka PCB harus dilepaskan dengan hati-hati dari casingnya.


Catatan :
Pada bagian tengah PCB terdapat 3 klip plastik yang mengunci PCB ke casingnya.
Tekan kilp plastik dengan hati-hati pada PCB dengan menggunakan tang lancip dan putar secara perlahan maju dan mundur sambil mengangkat PCB secara perlahan, lakukan hal ini sampai PCB terlepas.
Gambar 1 menunjukkan posisi kapasitor pada PCB. Nilai dan part numbernya juga dapat dilihat pada gambar 1.

Lepaskan solderan kapasitor dan angkat kapsitor dari PCB.
Untuk mempermudah dapat menggunting terlebih dahulu kapasitor dengan menggunakan tang potong, hal ini akan mempermudah melepas solderan dan melepas terminal yang lama.

Cara lain adalah dengan memanaskan solderan pada kaki komponen di bagian belakang PCB dan segera sedot timah yang meleleh dengan alat penyedot timah.

Jika bekas solderan tidak terangkat semua, solder kembali dengan timah yang baru, dan kemudian ulangi prosedur melepaskan solderan.

Hati-hatilah saat melepaskan komponen dari PCB, jangan menarik paksa komponen dari PCB karena dapat merusak jalur tembaga yang terdapat di PCB apalagi jika akibat panas yang berlebihan dari alat solder.


Tips :
Untuk mempercepat proses pekerjaan, berilah tanda pada terminal yang akan dilepas dengan menggunakan spidol permanen, sehingga anda tidak perlu terlalu sering membolak-balik PCB untuk melihat terminal berikutnya yang akan dilepas.

Buatlah gambar atau photo PCB sesaat setelah kapasitor diangkat dari PCB agar nanti tidak mengalami kebingungan saat akan memasang komponen baru, karena saat korosi elektrolit pada PCB dibersihkan, tanda-tanda yang tertera pada PCB juga biasanya akan ikut terhapus.


Diagnosa kerusakan ECU Bag 3 : Perbaikan Kerusakan Komponen ECU dan Mencari Komponen ECU
Gambar 2


Gambar 2 menunjukkan kondisi PCB sebelum dan sesudah dibersihkan. Bersihkan secara perlahan seluruh area PCB yang terkena elektrolit dengan menggunakan pisau cutter, sikat kecil dan amplas halus. Jalur tembaga yang terbuka juga harus dibersihkan dan diampelas sampai terlihat mengkilap.

Pastikan anda membersihkan seluruh bekas elektrolit yang terdapat di jalur tembaga PCB tanpa ada yang tersisa, karena jika tidak sisa elektrolit tersebut akan menyebar kebagian lain dan mengakibatkan korosi atau kerusakan pada komponen yang lain.

Setelah membersihkan lapisan  PCB yang rusak, bersihkan area tersebut dengan menggunakan sikat dan electronic cleaner untuk menghilangkan segala kontaminasi dan cairan elektrolit yang menempel, kemudian lapisi jalur tembaga yang terbuka dengan timah untuk mencegah terjadi oksidasi.

Hati hati saat melapisi jalur tembaga dengan timah, panaskan  jalur tembaga tersebut dengan ujung solder dan perhatikan jangan sampai jalur tembaga bersentuhan dengan jalur yang lain akibat terlalu banyak timah, hal ini akan mengakibatkan short circuit.


Diagnosa kerusakan ECU Bag 3 : Perbaikan Kerusakan Komponen ECU dan Mencari Komponen ECU
Gambar 3

Gambar 3 memperlihatkan kapasitor baru  terpasang pada PCB yang sudah diperbaiki dengan jalur tembaga yang dilapisi timah.
Pastikan terminal kapasitor terpasang dengan baik pada kedua sisi PCB. Cairan elektrolit mungkin saja telah merusak tembaga pada sekeliling lubang terminal PCB, sehingga anda perlu menambahkan timah untuk menutup kerusakan jalur yang terputus tersebut.

Kapasitor mempunyai kutub positif dan kutub negatif, dan harus dipasang dengan arah yang tepat pada PCB, oleh karena itu sangat disarankan sebelumnya untuk mencatat atau mengambil photo untuk memastikan kapasitor terpasang dengan benar.

Terminal negatif kapasitor biasanya diberi tanda strip pada badan komponennya. Sesuai dengan gambar 1 terminal negatif kapasitor dipasang menghadap ke kanan atau berseberangan dari konektor wiring harness.

Jika kapasitor C28 mengalami short circuit maka dapat mengakibatkan Resistor R41 terbakar (gambar1).
Resistor R41 dan R42 mempunyai nilai yang sama yaitu 15 ohm 1/4 watt.
Anda dapat membeli komponen ini di toko yang menjual alat-alat elektronika.

Pada rangkaian juga terdapat 2 buah dioda yang dirangkai secara seri dengan Resistor R41 dan R42 . Jika anda mengganti resistor-resistor tadi pastikan juga untuk memeriksa kondisi dioda-dioda tadi.

Pasang kembali PCB yang sudah diperbaiki tadi dan lakukan test drive. Dengan komponen yang tidak terlalu mahal dan waktu kerja yang tidak terlalu lama anda sudah memiliki Transmision control module yang telah di rebuild.

Sekitar 90 % kerusakan kontroler ini dapat diperbaiki dengan prosedur tersebut, namun jika mayoritas komponen dan jalur PCB mengalami kerusakan yang parah maka lebih baik anda mencari penggantinya.

Dengan menggunakan kapasitor baru yang berkualitas kontroler ini akan lebih baik dari kontrol unit baru, karena kapasitor original yang terpasang kualitasnya lebih jelek sehingga mudah mengalami kebocoran. Jika anda membeli kontroler bekas maka lebih baik gantilah kapasitor tersebut dengan yang baru untuk menghindari terjadi problem yang sama.

Transaxle Control Module (TCM)Mitsubishi KM Type 4 

Gejala kerusakan: 

Damper Clutch (TCC) aktif terus menerus.
Damper clutch mendapatkan power suply dari TCU saat kunci kontak posisi ON.


Penyebab : 

Short circuit pada damper clutch control solenoid driver transistor.
Hal ini biasanya terjadi karena menggunakan damper clutch selenoid dengan tahanan 3 ohm yang seharusnya menggunakan selenoid dengan tahanan 13 ohm.

Akibatnya arus listrik yang mengalir ke transistor menjadi terlalu tinggi dan mengakibatka transistor menjadi panas dan overheat.

Biasanya komponen yang mengalami kerusakan hanya transistor saja, anda dapat memastikan ini dengan memeriksa tahanan antar Pin1 dan Pin 12 wiring harness connector (damper solenoid control dan  ignition B+).

Jika sirkuit dalam kondisi baik maka akan terbaca nilai tahanan  Kilo ohm, jika terindikasi terjadi shot circuit maka akan menunjukkan angka sekitar 40 0hm.

Buka TCM. Gambar 4 menunjukkan lokasi damper clutch solenoid driver transistor, dan  pressure
control solenoid dropping resistor. Dropping resistor berbentuk keramik blok persegi panjang terpasang pada braket besi.

Identifikasi Kontroler 


Diagnosa kerusakan ECU Bag 3 : Perbaikan Kerusakan Komponen ECU dan Mencari Komponen ECU
Gambar 4

Perhatikan jalur pada PCB TCM (gambar 4)  dan perhatikan terdapat 2 braket tempat kedudukan 2 dropping resistors:



  • Jika kontroler tersebut hanya mempunyai 1 dropping resistor, maka transmisi tersebut menggunakan  damper clutch solenoid dengan nilai tahanan 13 ohm.

  • Jika terdapat 2 dropping resistors, maka transmisi tersebut menggunakan damper clutch solenoid dengan nilai tahanan 13 ohm.
Kontroler dengan 1 dropping resistor akan mengalami kerusakan jika menggunakan selenoid yang salah.
Hal ini hanya untuk memastikan jenis selenoid yang digunakan, karena terkadang model dan tahun kendaraan tidak secara konsisten menggunakan selenoid tertentu.

Untuk melepaskan PCB maka anda perlu membengkokkan 2 buah tab pemegang dropping resistor pada braketnya.

Lepaskan sekrup pengunci PCB ke casing, dan geser secara perlahan dropping resistor keluar dari braketnya sambil mengangkat PCB keluar.

Lepaskan  damper solenoid driver transistor.
Dengan posisi transistor dilepas dari sirkuit, periksalah tahanan 2 buah resistor yang ada pada driver circuit yaitu Resistor R53 (750 ohms) dan R119 (370 ohms).



Diagnosa kerusakan ECU Bag 3 : Perbaikan Kerusakan Komponen ECU dan Mencari Komponen ECU
Gambar 5


Gantilah transistor dengan part number NTE 378 (gambar 6), dan pastikan transistor terpasang dengan benar. pada PCB biasanya tertulis huruf "E" untuk menandakan terminal Emitor Transistor.



Diagnosa kerusakan ECU Bag 3 : Perbaikan Kerusakan Komponen ECU dan Mencari Komponen ECU
Gambar 6

Perhatikan bagian depan transistor ( sisi tempat nomor spare part dicetak )

Posisi terminal emitor berada di sisi sebelah kanan , sebagai referensi pada packing transistor saat dibeli juga diberi tanda terminalnya.

Setelah melakukan penyolderan transistor pada PCB, potonglah sisa kaki terminal yang menonjol pada sisi belakang PCB dan rakit kembali kontroler.

Sekarang anda siap melakukan test drive untuk memastikan fungsi lock up selenoid bekerja dengan baik, namun alangkah baiknya untuk mengukur tahanan selenoid pada transmission controller harness sebelum dipasang.


Transaxle Control Unit Nissan RE4F02A or RE4F04A

Gejala Kerusakan : 

Line pressure tidak bisa naik


Penyebab : 

Terjadi short circuit pada dioda Line pressure solenoid zener clamping, dan meyebabkan selenoid aktif terus menerus.

Kontroler ini menggunakan  27 volt zener diode dengan daya  3 watts, yang dihubungkan dengan sisi katoda ke Pin 4 (B+ dengan kunci kontak on ) dan anoda ke Pin 1  (line pressure solenoid).

Dioda ini berfungsi untuk membatasi tegangan negatif sampai 15 volt saat kunci kontak posisi off. Jika dioda ini short circuit maka selenoid akan dialiri tegangan baterai setiap kunci kontak ON.

Untuk memeriksa masalah ini, ukurlah tahanan antara pin 1 dan pin 4 kontroler, seharusnya terbaca nilai sekitar 10 Kohm, jika terbaca tahanan yang rendah maka ada 2 kemungkinan :
zener clamping diode short atau peak transistor short.


Diagnosa kerusakan ECU Bag 3 : Perbaikan Kerusakan Komponen ECU dan Mencari Komponen ECU
Gambar 7

Gambar 7 menunjukkan lokasi komponen dari salah satu kontroler ini. Bukalah kontroler dan cari posisi peak transistor, lokasinya bisa bervariasi tergantung versi kontroler yang digunakan, namun salah satu terminalnya menuju langsung ke terminal pin 1. Periksalah dengan menggunakan ohm meter.

Dengan mengikuti prosedur pemeriksaan pada bagian 2 periksalah peak transistor dari short circuit dengan mengukur tahanan pada PCB diantara ketiga terminalnya dengan kombinasi yang berbeda-beda.

Jika ketiga terminal menunjukkan indikasi short circuit lepaskan transistor untuk kemudian diperiksa diluar PCB.
Jika hanya dua terminal teransistor yang short lepaskan zener clamping diode dan periksa diluar circuit, kemungkinan besar dioda ini mengalami shot circuit.

Dioda akan terukur dengan tahanan yang rendah saat diperiksa di luar sirkuit (gambar 8) dan kerusakan ini akan terlihat dengan jelas menggunakan dioda test pada Digital Multi meter.



Diagnosa kerusakan ECU Bag 3 : Perbaikan Kerusakan Komponen ECU dan Mencari Komponen ECU
Gambar 8


Banyak kerusakan yang menyangkut kinerja ECU disebabkan oleh sirkuit kelistrikan pada kendaraan itu sendiri , seperi ground yang buruk, selenoid dengan tahanan yang rendah, terjadi short circuit, tegangan suply rendah, overcharging, under charging.

Kondisi-kondisi tersebut diatas dapat mengakibatkan Ecu tidak dapat bekerja atau rusak, oleh karena itu sangat penting untuk memastikan kondisi tersebut diatas sebelum kita menentukan bahwa ECU rusak.



Ada masalah dengan mobil Anda...??  

Butuh Bantuan...???  

Silahkan hubungi kami..!!




www.montirpro.com  08111857333

Postingan Terkait

1 komentar:

KASMI mengatakan...

PENGEN BELAJAR REPAIR ECU DMN

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *